📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-643
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 08 Rabi'ul Akhir 1446 H / 11 Oktober 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1bmj0CAQatgIvmghhnlT6Ye-KouKF2t49/view?usp=sharingAudio ke-380: Bab 33 Berlemah Lembut kepada Anak Yatim, Anak-Anak Perempuan, Orang-Orang yang Lemah, Orang-Orang yang Miskin, Orang-Orang yang sedang Retak Hatinya, dan Bagaimana Berbuat Baik kepada Mereka, Menyayangi Mereka, kemudian Tawaduk (Rendah Hati) kepada Mereka ~ Pembahasan Hadits 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba'du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita sampai ke Bab tentang "Menyayangi Anak Yatim, Anak Perempuan, Orang-Orang Lemah, dan Orang-Orang Miskin, serta Mereka yang Memang Perlu untuk Disayangi."
Silakan dibaca.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : جَاءَتْنِي مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا ، فَأَطْعَمْتُهَا ثَلَاثَ تَمْرَاتٍ ، فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً ، وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا ، فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَهَا ، فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِي كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا ، فَأَعْجَبَنِي شَأْنَهَا ، فَذَكَرْتُ الَّذِي صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللهِ ﷺ ، فَقَالَ : ❲ إِنَّ اللهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ - أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ - ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha pula, katanya, "Saya didatangi oleh seorang wanita miskin yang membawa kedua anak gadisnya, lalu saya memberikan makanan kepada mereka itu berupa tiga biji buah kurma. Wanita itu memberikan setiap sebiji kurma itu kepada kedua anaknya sebuah seorang dan sebuah lagi diangkatnya ke mulutnya hendak dimakan sendiri. Tiba-tiba kedua anaknya itu meminta supaya diberikan saja yang sebuah itu untuk mereka makan pula, lalu wanita tadi memotong buah kurma yang hendak dimakan itu menjadi dua buah dan diberikan kepada kedua anaknya. Keadaan wanita itu amat mengherankan saya, maka saya memberitahukan apa yang diperbuat wanita itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk wanita itu akan masuk surga karena kelakuannya tadi dan akan dimerdekakan pula dari siksa neraka'."(HR. Muslim)
Barakallahu fiikum.
Kita lihat di sini, pada kesempatan yang lainnya datang orang miskin. Wanita miskin membawa dua putrinya, lalu Aisyah radhiyallahu Ta'ala 'anha memberikan makan kepada mereka tiga kurma. Kalau yang awal satu kurma, di hadits ini tiga kurma.
فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً
Si ibu dapat tiga kurma, alhamdulillah. Satu-satu. Tiga butir kurma, Jamaah.
Kemudian ketika sudah diberikan kepada dua putrinya, perempuan ini ingin memakan satu butir milik dia, ternyata kedua anaknya melihat ibunya, minta makanan itu. Kira-kira diberikan enggak sama ibunya? Diberikan, Jamaah. Kalau antum sakit jantung, lalu dapat dipindah jantung ibu ke anaknya, mungkin ibu akan melakukan hal itu demi anak.
Aisyah cerita lagi sama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Takjub nih Aisyah dengan kasih sayang itu perempuan. Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam bersabda,
❲ إِنَّ اللهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ ❳
Allah telah menetapkan bagi dia dengan perbuatannya itu surga dan menyelamatkan dia dari api neraka.
Hadits ini dan yang sebelumnya menunjukkan bagaimana ekonomi para sahabat. Jadi para sahabat Nabi radhiyallahu Ta'ala 'anhum enggak semuanya kaya. Yang kaya dari para sahabat ya mungkin kita bisa lihat seperti yang sekarang, ada beberapa orang saja. Mungkin yang terkenal adalah Abdurrahman bin 'Auf, Utsman bin 'Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu, masuk Abu Thalhah, Sa'ad bin Robi', Sa'ad bin Mu'adz dari kalangan Anshar. Ada tuh tokoh-tokoh yang kaya, tapi enggak semuanya. Padahal mereka orang yang sebagian mereka dijamin masuk surga, tapi ternyata Allah enggak bikin kaya mereka.
Apa hikmah di sana?
Coba dibuka surah Az-Zukhruf ayat 32.
{ أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ۞ }
"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."(QS. Az-Zukhruf: 32)
Barakallahu fiikum.
Ahibbaty fillah.
Ini berkaitan dengan hikmah. Perbedaan ekonomi di antara hamba-hamba Allah itu, Allah yang melakukan itu, Allah yang membaginya. Sehingga sebagian orang bisa memanfaatkan orang lain.
Kalau semua orang itu sama secara ekonomi, roda dunia ini akan terhenti, berhenti, enggak jalan. Contoh, antum mau bangun rumah, datang ke sohib antum, datang ke orang, mengatakan, Mas, saya mau bangun rumah. Dan orang itu secara ekonomi sama sama antum. Kira-kira dia akan bangun rumah buat antum? Dia akan mengatakan, Ada apa ana capek-capek?! Ana punya fulus, ana kaya seperti engkau. Selesai bangun rumah, mungkin dia bangun sendiri, entah berapa lama dia bangun rumah sendiri, bersama anaknya mungkin dia bangun rumah. Mau bikin pintu, datang ke tukang kayu, katakan, Mas, saya minta bikin pintu. Kata dia, Ada apa ana bikin pintu buat antum, kekayaan ana sama dengan kekayaan antum.
Maka adanya perbedaan tingkatan ekonomi itulah yang membuat roda dunia ini berputar. Sehingga orang-orang kaya mempergunakan tenaga orang miskin untuk membuat banyak hal; bikin rumah, bikin mobil. Itu bengkel-bengkel, kalau semua orang kaya, mobil antum rusak, siapa yang akan betulin mobil antum, siapa yang akan mengisi bensin untuk mobil antum? Semuanya kaya.
Ini kalau bicara sampah, kalau semua orang kaya, kemudian siapa yang bersih-bersih sampah? Sehari sampah manusia itu dalam satu kota berapa ton. Kalau enggak ada yang miskin tuh, tutup yang namanya kota tersebut. Jadi kota sampah.
Subhanallah, Jamaah.
Dan juga pedagang, orang kaya yang memiliki kekayaan berlimpah ruah, dia pun juga membantu orang-orang miskin, mau tidak mau. Tuh barang dagangan siapa yang beli, orang-orang kaya raya; bikin mie instan, siapa yang makan tuh mie instan? Dengan mereka memakan, engkau jadi kaya; dengan mereka membeli, engkau jadi kaya. Kalau itu orang-orang miskin enggak mau makan, contoh diboikot nih, mie, permen umpamanya, enggak ada anak-anak yang beli permen, engkau akan jadi kaya? Bangkrut, tutup, dan engkau mem-PHK pekerja-pekerjamu.
Artinya, ternyata orang-orang miskin itu pun dibantu oleh orang-orang kaya. Dia bikin ini, bikin itu. Nih yang bikin gelas, ana yakin pabriknya ini milik orang kaya. Dia bikin gelas bantuin kita, artinya ada saling tolong-menolong antara yang kaya dan yang miskin.
Begitu pula yang kita lihat dalam kehidupan para sahabat, enggak semuanya kaya. Ada yang miskin, ada yang enggak mampu, ada yang sedang-sedang saja. Sehingga dengan seperti itu kehidupan ini akan berjalan.
Tapi tugas yang kaya, jangan hanya memanfaatkan tenaga orang miskin, tapi engkau juga perlu peduli dengan mereka. Dengan cara apa? Membantu yang miskin. Perempuan-perempuan yang butuh bantuan, berikan umpamanya yang namanya beasiswa buat mereka untuk belajar, janda-janda yang mungkin rumahnya sudah tidak layak diperbaiki. Ada banyak cara.
Yang jelas, Islam memerintahkan kepada kita untuk mengasihi dan menyayangi mereka. Dan kita lihat janji Allah 'Azza wa Jalla buat itu perempuan; mengurusi dua anak, kasih sayangnya membuat dia membagi kurma yang bagian dia untuk kedua anaknya.
❲ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ ❳
Kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, Allah sudah menetapkan dia masuk surga dan menyelamatkannya dari api neraka.
Barakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment