📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-641
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 06 Rabi'ul Akhir 1446 H / 09 Oktober 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1behLQ6kJ5TSrOGMUFO1-e-kUGMQrwMRU/view?usp=sharingAudio ke-378: Bab 33 Berlemah Lembut kepada Anak Yatim, Anak-Anak Perempuan, Orang-Orang yang Lemah, Orang-Orang yang Miskin, Orang-Orang yang sedang Retak Hatinya, dan Bagaimana Berbuat Baik kepada Mereka, Menyayangi Mereka, kemudian Tawaduk (Rendah Hati) kepada Mereka ~ Pembahasan Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita sampai ke Bab tentang "Menyayangi Anak Yatim, Anak Perempuan, Orang-Orang Lemah dan Orang-Orang Miskin, serta Mereka yang memang Perlu untuk Disayangi."
Silakan dibaca.
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ ، قَالَ : ❲ مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا ؛ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ ❳ ، وَضَمَّ أَصَابِعَهُ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
○ ( جَارِيَتَيْنِ ) ؛ أَيْ : بِنْتَيْنِ .
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya, "Barang siapa yang menanggung segala keperluan dua gadis dan mencukupkan makan minumnya, pakaiannya, pendidikannya dan lain-lain sampai keduanya meningkat usia baligh, maka ia datang pada hari kiamat, saya (Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam) dan ia adalah seperti kedua jari ini." Dan Beliau mengumpulkan jari-jarinya(HR. Muslim)
جَارِيَتَيْنِ :
Yakni dua jariyah, artinya dua orang anak perempuan.
Barakallahu fiikum.
Na'am. Ini Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam berbincang tentang keutamaan merawat, mengasuh perempuan, baik itu anak kita atau saudari kita. Kadang kala bapaknya meninggal dunia, sehingga kakaknya bertanggung jawab atas adik-adiknya yang perempuan. Seperti Jabir bin ‘Abdillah, ketika dia mendapati ayahnya meninggal dunia, meninggalkan sembilan saudari yang masih kecil-kecil, maka Jabir bin ‘Abdillah menikah dan dia memilih menikah dengan janda, dengan harapan janda itu dapat membantu Jabir bin ‘Abdillah merawat adik-adiknya.
Di sini apa fadilahnya?
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,
❲ مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ ❳
"Barang siapa yang mengasuh dua orang perempuan"
❲ حَتَّى تَبْلُغَا ❳
"sampai baligh"
Biasanya sudah baligh, dinikahkan, dibawa oleh suaminya. Dan kita lihat Jamaah, perbedaan anak perempuan dan anak laki-laki. Anak laki-laki sebagai pemegang kendali di rumah. Anak laki-laki pemimpin di rumah tangganya. Anak perempuan ikut sama suaminya.
Terkadang banyak orang tua merasa sakit hati ketika hasil kerjanya merawat dan mendidik itu perempuan, dibawa oleh suaminya. Padahal kalau engkau mengerjakan itu lillahi Ta'ala, berharap pahala dari Allah dan bukan berharap balasan dari anak itu, maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyebutkan kedudukan dia bersama Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,
❲ كَهَاتَيْنِ ❳
Seperti ini Jamaah, Beliau membikin isyarat kepada kedua jarinya.
Ahibbaty fillah.
Merawat dari sisi menyediakan sandang, pangan, dan papan, dan yang terpenting dari semua itu pendidikan. Ana sedih, ketika harus melihat di lampu merah-lampu merah, anak-anak punk; ada laki-laki, ada perempuan, dan berpikir ke mana orang tua mereka, khususnya yang perempuan ini, ke mana bapaknya? Ke mana ibunya? Mungkin engkau merasa lelah mendidik dan membesarkan mereka, tapi janji dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, engkau akan bersama Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam seperti ini kedudukannya di surga.
Tapi kalau orang tua merawat anak perempuannya sampai dewasa, menyekolahkannya, kemudian dia menikah, kadang kala orang tua berharap anak perempuannya balas budi. Anak perempuannya sudah bekerja umpamanya nih, orang tua berharap itu anak bisa balas budi kepada orang tuanya.
Tapi kalau anak perempuan, setelah sang suami mengatakan,
[ قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيجَهَا بِالْمَهْرِ الْمَذْكُورِ ]
Aku terima pernikahannya/kawinnya, dengan mahar yang disebutkan.., selesai, enggak boleh intervensi orang tua. Kalau ada masalah nantinya, membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Ini bagi mereka yang punya anak perempuan, sabar! Karena banyak orang-orang terdahulu, bahkan sampai hari ini, yang enggak suka punya anak perempuan. Dan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menjaminkan sebuah keindahan di dunia tentunya dan di surga Allah 'Azza wa Jalla.
Barakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment