📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-625
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 13 Rabi'ul Awwal 1446 H / 17 September 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1Fcl8mcxNmutNjG2A7495NwYmkaRvZP-H/view?usp=sharingAudio ke-362: Bab 32 Keutamaan Kaum Muslimin yang Lemah, Orang Fakir, dan Orang yang tidak Populer ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.
وَعَنْهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ المَسْجِدَ - أوْ شَابًّا -؛ فَفَقَدَهَا - أَوْ فَقَدَهُ - رَسُوْلُ اللهِ ﷺ ، فَسَأَلَ عَنْهَا - أَوْ عَنْهُ - ؟ فَقَالُوْا : مَاتَ ، قَالَ : ❲ أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي بِهِ؟! ❳ ، قَالَ : فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا - أَوْ أَمْرَهُ -؛ فَقَالَ : ❲ دُلُّونِيْ عَلَى قَبْرِهِ ❳ ، فَدَلُّوْهُ ، فَصَلَّى عَلَيْهَا ، ثُمَّ قَالَ : ❲ إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوْءَةٌ ظُلْمَةًعَلَى أهْلِهَا ، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang wanita yang berkulit hitam yang biasa menyapu di masjid (dalam sebuah riwayat lain disebutkan bahwa dia adalah pemuda). Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak menemukannya lagi, Beliau bertanya tentangnya. Para sahabat radhiyallahu 'anhum menjawab bahwa dia telah meninggal dunia. Maka Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Mengapa kalian tidak memberi tahuku?" Para sahabat tidak memberitahukan hal itu, seakan-akan mereka menganggap remeh kematian orang tersebut. Beliau bersabda lagi, "Tunjukkanlah kepadaku di mana kuburannya." Para sahabat pun menunjukkannya, kemudian Beliau menshalatinya. Setelah itu Beliau bersabda, "Sesungguhnya kubur ini penuh dengan kegelapan bagi penghuninya, tetapi Allah menerangi kubur ini karena shalatku untuk mereka."(Muttafaqun 'alaih)
Jamaah rahimakumullah.
Ini hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu Ta'ala 'anhu, bagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam hidup bersama para sahabatnya. Kepedulian Beliau dengan semua masyarakat, yang kaya, yang pertengahan, dan yang miskin. Soalnya orang-orang miskin kadang kala tidak dipedulikan, kecuali ketika diperlukan. Itu yang kita lihat.
Ini ada wanita di masa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, ada yang mengatakan pemuda, tapi kebanyakan riwayat mengatakan dia seorang wanita, bukan dari kalangan Arab. Dikatakan saudaak ( سَوْدَاءَ ), dia perempuan hitam, fisiknya menunjukkan dia bukan orang Arab. Hitam kulitnya, kerjanya menyapu masjid.
Jadi kalau bicara membersihkan masjid ini, laki perempuan boleh. Dia datang membersihkan masjid. Apalagi kita tahu, masjid ada bagian perempuannya, ada toilet buat perempuan juga. Ini sebuah amal perbuatan yang mulia.
Disebutkan, Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam kehilangan perempuan ini. Ke mana Fulanah, kok enggak kelihatan? Lalu kata para sahabat, Meninggal dunia.
Meninggal dunia? Kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,
❲ أَفَلاَ كُنتُمْ آذَنْتُمُونِي ❳
Gimana kalian enggak kasih tahu aku? Kenapa enggak ngasih tahu aku?!
Penyebabnya, para sahabat meremehkan kedudukan wanita ini. Kenapa diremehkan? Dari sisi mungkin dia tidak punya kontribusi yang besar kepada umat. Kita kan kalo yang mati itu donatur, yang meninggal dunia itu orang kaya, yang suka membantu, insyaaAllah semua akan peduli. Tapi kalau yang meninggal dunia adalah seorang marbot masjid umpamanya, yah kita menganggapnya remeh. Ini salah satu penyakit manusia, yang mengukur, menilai orang dengan dunia.
Para sahabat pun terjebak dalam hal itu. Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan pelajaran kepada mereka agar mereka tidak meremehkan siapa pun manusia. Lalu Beliau mengatakan,
❲ دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهَا أَوْ قَبْرِهِ ❳
Tunjukkan di mana kuburannya!
Beliau tidak hanya -'Alaihis-shalatu wassalam- menjelaskan dengan ucapannya, tapi Beliau mempraktekkan bagaimana sikap seseorang kepada saudaranya sesama muslim, yang mungkin tadi secara fisik, secara kedudukan, dia orang biasa-biasa saja. Pekerjaannya bukan pekerjaan yang.. ya buat sebagian orang, yang pantas untuk diperebutkan. Siapa yang mau jadi marbot masjid?! Orang berebut untuk jadi pegawai negeri, berebut untuk jadi polisi, berebut untuk menjadi tentara, karena di situ ada sesuatu yang menjanjikan buat mereka. Tapi marbot masjid, siapa yang mau?!
Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam minta kepada para sahabatnya, Tunjukkan kepadaku, di mana kuburnya! Berangkat Beliau ke kuburannya, shalat Beliau di sana, shalat jenazah. Na'am.
Maka diperbolehkan seorang itu shalat jenazah di atas kuburan, bagi yang belum menshalati jenazah. Ini buat orang-orang yang hidup sezaman sama dia.
Kadang kala nih, anaknya ada di kota Jakarta, sedangkan ibunya ada di kampung, yang perjalanan dari Jakarta ke kampung itu memerlukan 24 jam. Sehingga jenazah ibunya tertahan demi menunggu anaknya. Maka solusinya ketika memang lama waktu penantiannya, kuburkan ibunya, kuburkan ayahnya. Terus bagaimana, dia ingin menshalati ibunya? Ya berangkat ke kuburan, menghadap kiblat, shalat jenazah di sana.
Dan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menshalati perempuan itu dan dia sudah berada di bawah tanah sana, Shallallahu 'alaihi wasallam.
Tapi untuk orang yang sudah lama meninggal, enggak disyariatkan untuk itu. Karena Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menshalati perempuan ini karena Beliau belum menshalatinya dan dalam waktu yang berdekatan.
Lalu Beliau 'Alaihis-shalatu wassalam menjelaskan kenapa Beliau shalat. Beliau mengatakan, 'Alaihis-shalatu wassalam,
❲ إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌظُلْمَةًعَلَى أهْلِهَا ❳
Ini kuburan ini penuh dengan kegelapan, penduduknya yang di dalam sana hidup dalam kegelapan.
❲ وَإِنَّ الله تَعَالَى يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ ❳
Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla menerangi kuburan itu dengan shalatku atas mereka, dengan doaku untuk mereka.
Maka ahibbaty fillah, jangan meremehkan orang lain. Kita itu dapat rezeki, kita itu ditolong sama Allah, kita bisa enak hidupnya, karena ada orang-orang miskin yang peduli sama kita.
Antum lihat bagaimana ketika pembantu-pembantu rumah tangga pulang liburan lebaran, mudik. Apa yang terjadi dengan orang-orang kaya? Jadi miskin mereka; mereka tidak bisa bersantai ria, mereka harus bekerja sendiri. Sehingga sadar seorang muslim bahwasanya keperluan dia dengan orang-orang miskin, seperti keperluan orang miskin terhadap dirinya.
Maka hendaklah kita menjadi seperti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang peduli dengan masyarakat-masyarakat kecil.
Dan berkaitan dengan membersihkan masjid, nasihat ana buat setiap muslim, untuk belajar adab dan etika masuk masjid. Ada orang yang masih merokok di masjid. Di masjid merokok! Di pesawat aja enggak boleh, di tempat umum aja enggak boleh, di bandara aja enggak boleh. Ada tempat khusus buat mereka. Di kereta api diturunkan tuh kalau ada yang merokok di kereta api.
Ini ada orang yang masih merokok di masjid. Di masjid, di rumah Allah 'Azza wa Jalla! Padahal orang kalau makan bawang saja disuruh pulang sama Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Enggak boleh masuk masjid. Malaikat terganggu, manusia terganggu dengan aroma rokok.
Kenapa ada aturan, ada area khusus rokok? Karena semua sudah merasakan, ini mengganggu. Ini di rumah Allah merokok, di Baitullah! Subhanallah. Di pesawat enggak boleh, di kereta api enggak boleh, di rumah Allah malah ngerokok?! Di tempat ibadah, yang seharusnya di situ dikasih wangi-wangian, sehingga orang bisa lebih khusyuk.
Tapi kadang kala, ya ada sebagian orang yang mungkin belum belajar, belum mengerti. Mungkin itu satu hal yang lumrah buat masyarakat di tempat dia. Tapi kita harus lebih menghormati dan menghargai masjid dengan cara tadi. Hal-hal yang sebenarnya tidak disukai oleh manusia, yang manusia merasa terganggu, kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,
❲ إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى اِبْنُ آدَمَ ❳
"Sesungguhnya malaikat itu merasa terganggu seperti manusia terganggu."
Dengan apa? Dengan apa yang terganggu manusia dengannya, malaikat pun enggak suka.
Maka berkaitan dengan membersihkan masjid, jangan tinggalkan sampah di masjid, jangan menunggu tukang bersih-bersih yang membersihkan masjid. Tapi engkau setiap muslim harus merasa ini rumah bukan milik siapa-siapa. Ini rumah milik Allah 'Azza wa Jalla. Aku sebagai hamba Allah, punya tugas untuk menjaga rumah tersebut!
Barakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment