F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-359: Bab 32 ~ Pembahasan Hadits Abu Abbas Sahl bin Saad As-Saidi

Audio ke-359: Bab 32  ~ Pembahasan Hadits Abu Abbas Sahl bin Saad As-Saidi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-622
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 KAMIS, 08 Rabi'ul Awwal 1446 H / 12 September 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/16MRTC5QmJBvbnIGz10AzNebfP4lER-j_/view?usp=sharing

Audio ke-359: Bab 32 Keutamaan Kaum Muslimin yang Lemah, Orang Fakir, dan Orang yang tidak Populer ~ Pembahasan Hadits Abu Abbas Sahl bin Sa'ad As-Saidi Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba'du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan kajian kita tentang:

[ بَابُ فَضْلِ ضَعَفَةِ الْمُسْلِمِينَ وَالْفُقَرَاءِ وَالْخَامِلِينَ ]

Keutamaan kaum lemah, kaum fakir, dan satu lagi al-khamil, orang yang tidak populer, orang yang tidak dikenal.

Kita akan baca haditsnya. Silakan.

وعَنْ أَبِي عَبَّاسٍ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : مَرَّ رَجُلٌ عَلَى النَبيِّ ﷺ ، فَقَالَ لِرَجُلٍ عِنْدَهُ جَالِسٌ : ❲ مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا؟ ❳ ، فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِ النَّاسِ : هَذَا وَاللهِ حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ يُنْكَحَ ، وَإِنْ شَفَعَ أَنْ يُشَفَّعَ . فَسَكَتَ رَسُولُ اللهِ ﷺ ، ثُمَّ مَرَّ رَجُلٌ آخَرُ ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ : ❲ مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا؟ ❳ ، فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! هَذَا رَجُلٌ مِنْ فُقَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ ، هَذَا حَرِيٌّ إِنْ خَطَبَ أَنْ لاَ يُنْكَحَ ، وَإِنْ شَفَعَ أَنْ لاَ يُشَفَّعَ ، وَإِنْ قَالَ أَنْ لاَ يُسْمَعَ لِقَوْلِهِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ : ❲ هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Abbas, Sahl ibn Sa'ad As-Saidi radhiyallahu 'anhu, ia bercerita, "Ada seorang lelaki yang berjalan melewati Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Beliau bertanya kepada seorang laki-laki yang duduk di sampingnya, 'Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?' Laki-laki itu menjawab, 'Dia adalah seseorang yang terpandang. Demi Allah, orang itu jika meminang, pasti diterima, dan jika meminta syafaat, pasti dikabulkan.' Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terdiam.

Kemudian ada orang lain yang berjalan di hadapan Beliau, lantas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, 'Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?' Lelaki tadi menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia termasuk orang miskin di kalangan kaum muslimin. Orang ini jika meminang, pasti tidak diterima, dan jika meminta syafaat, pasti tidak dikabulkan, dan jika berkata, pasti tidak akan didengar perkataannya.' Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menanggapi, 'Orang ini (yang kedua) lebih baik daripada bumi yang dipenuhi dengan seperti itu (orang yang pertama)'."
(Muttafaqun 'alaih)

Barakallahu fiikum.
Subhanallah, Jamaah ya.
Indahnya hidup bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Bagaimana Beliau memberikan pelajaran kepada para sahabat; caranya, metodenya, senyumnya, tawanya, uraiannya, 'Alaihis-shalatu wassalam.

Sahl bin Sa'ad Saidi berkata, Ini kayaknya Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sedang bersama para sahabatnya. Ketika itu lewat seorang lelaki.

فَقَالَ : لِرَجُلٍ عِنْدَهُ جَالِسٌ

Ada orang yang duduk, Nabi tanya,

❲ مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا؟ ❳

Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?

Orang itu kan, manusia ini melihat kepada penampilan. Maka hati-hati! Banyak orang penampilannya perlente tenyata copet. Na'am.

Jawab sahabat Nabi,

رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِ النَّاسِ

Ini orang, ooh.. ini dari orang-orang yang terhormat.

هَذَا وَاللهِ حَرِيٌّ

Dari kehormatannya, kalau dia melamar, pasti diterima lamarannya; kalau dia ingin menolong orang lain memberikan syafaat, diterima syafaatnya.

Dari mana engkau melihat?
Ya kelihatanlah!

Jamaah, kita itu kadang kala kalau penampilan biasa-biasa berangkat ke sebuah toko barang yang branded, dia masuk, kadang kala sama pelayannya enggak ditoleh, karena kelihatan, Haduh.. ini cuma lihat-lihat nih! Tapi kalau aksesorisnya lengkap, sepatunya, jamnya, kelihatan ini orang terhormat, belum masuk sudah dibukain pintu sama mereka. Itu biasanya seperti itu.

Maka Nabi bertanya kepada para sahabat. Ternyata pandangan seperti ini sudah ada sejak zaman dulu, yaitu mengukur dan menilai orang dari penampilan, dari kedudukan, dan jabatan duniawinya.

فَسَكَتَ رَسُولُ اللهِ ﷺ

Nabi diam.
Tapi sudah Beliau tangkap nih, bagaimana pandangan sahabat dia.

Kemudian ada orang lain, orang dengan pakaian yang biasa-biasa, yang tidak memiliki kedudukan. Nabi bertanya, Gimana nih tentang orang ini?

يَا رَسُولَ اللهِ ، هَذَا رَجُلٌ مِنْ فُقَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ

Ini orang, orang-orang fakir dari kalangan umat Islam.

Fakir dia, enggak punya apa-apa. Kalau dia melamar, ya pantas ditolak. Kalau dia memberikan syafaat, enggak diterima syafaatnya.

وَإِنْ قَالَ لَا يُسْمَعَ لِقَوْلِهِ

Sampai kalau dia ngomong pun, enggak akan didengar.

Kita itu kadang kala kalau ingin menyampaikan sesuatu, tapi orang itu melihat kondisi diri kita, dia enggak tahu, enggak kenal sama kita, kadang kala dia akan meremehkan. Siapa Fulan ini, ngomong-ngomong kayak gitu?! Tapi ketika kenal, enggak usah ngomong. Belum berbicara sudah dihormati.

Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ingin meluruskan pandangan yang salah dari para sahabatnya. Maka Beliau mengatakan,

❲ هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا ❳

Yakni, orang yang kedua itu lebih baik daripada bumi yang dipenuhi orang yang pertama tadi.

Jadi kalau bumi ini dipenuhi oleh orang-orang yang perlente, yang terhormat tadi dengan pakaiannya, dengan satu orang tadi, lebih baik nih, ini orang ini lebih baik dari semua mereka.

Kenapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى وُجُوْهِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ❳

Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla tidak melihat kepada rupa kalian, tidak melihat kepada wajah kalian, kedudukan kalian, kehormatan kalian, nasab kalian, jumlah harta kalian, kendaraan kalian, rumah kalian.

Enggak! Enggak dilihat kok sama Allah 'Azza wa Jalla.

Terus, Allah melihat apa?

إِنَّمَا يَنْظُرُ إِلَى الْقُلُوْبِ

Allah melihat kepada hati dan amal.

Kalau hatinya baik, tunduk kepada Allah 'Azza wa Jalla, mengingat Allah, takut kepada Allah, taat dan patuh kepada-Nya, beramal dengan apa yang diperintahkan, maka inilah orang yang mulia di sisi Allah 'Azza wa Jalla.

❲ كُلُّكُمْ مِنْ آدَمَ ❳

Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Semuanya dari Adam. Ana, antum, anti, semua dari Adam.

❲ وَآدَمُ مِنْ تُرَابٍ ❳

Dan Nabi Adam tercipta dari tanah.

Lalu engkau merasa lebih baik dari aku? Dari sisi apa? Sama-sama dari tanah! Oh, dari penampilan, dari pakaian. Mungkin merasa pakaiannya bisa dihargai sekian, sekian. Allah enggak melihat ke sana! Ada yang lahir kulitnya putih, ada yang lahir kulitnya enggak putih.

Allah katakan, itu bukan tempat ujian. Artinya, di situ manusia diuji sebenarnya, tapi ukuran standar kemuliaan itu bukan di sana. Di mana?

{ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ }

Yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla.(QS. Al-Hujurat: 13)

Maka subhanallah, Jamaah.
Kalau sekarang ini orang kadang kala duduk di pinggir jalan ya, hanya ngelihatin orang. Haduh Fulan, masyaaAllah. Nanti lewat lagi orang, Haduh, ada.. kayaknya peminta-minta. Atau apalah.

Maka mulai saat ini, kacamata kita kita ubah. Diubah di mana? Diubah cara memandang dan menilai manusia. Ada manusia-manusia yang tidak dikenal, tidak populer, tidak punya kedudukan dan jabatan. Mungkin menurut sebagian orang dia orang gembel, mungkin. Bisa jadi dia kalau berdoa mohon sama Allah, Allah kabulkan. Karena Allah tahu dengan kebaikan dia.

Na'am. Barakallahu fiikum.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+