📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-369
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 27 Muharram 1445 H / 14 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1dfH6S5YqKH2-L0bYVrIoEdq7GA9yVKSt/view?usp=sharingAudio ke-136: Bab 10 Bersegera Mengerjakan Kebaikan ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Lanjut. Ini hadits terakhir dalam Bab Berlomba-lomba dalam Kebaikan.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ يَوْمَ خَيْبَرَ : ❲ لَأُعْطِيَنَّ هَذِهِ الرَّايَةَ رَجُلًا يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ ❳ ، قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : مَا أَحْبَبْتُ الْإِمَارَةَ إِلَّا يَوْمَئِذٍ ، فَتَسَاوَرْتُ لَهَا ؛ رَجَاءَ أَنْ أُدْعَى لَهَا ؛ فَدَعَا رَسُولُ اللهِ ﷺ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، فَأَعْطَاهُ إِيَّاهَا ، وَقَالَ : ❲ اِمْشِ ، وَلَا تَلْتَفِتْ حَتَّى يَفْتَحَ اللهُ عَلَيْكَ ❳ ، فَسَارَ عَلِيُّ شَيْئًا ، ثُمَّ وَقَفَ وَلَمْ يَلْتَفِتْ فَصَرَخَ : يَا رَسُولَ اللهِ! عَلَى مَاذَا أُقَاتِلُ النَّاسَ؟ قَالَ : ❲ قَاتِلْهُمْ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ فَقَدْ مَنَعُوا مِنْكَ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [٢٤٠٥].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada saat terjadi perang Khaibar, "Aku akan memberikan panji ini kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, yang Allah akan memberikan kemenangan kepadanya." Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata, "Tidak pernah aku berharap memegang kepemimpinan kecuali pada hari itu saja. Kemudian, aku segera berdiri seraya menampakkan diri dengan harapan akulah yang dipanggil oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam untuk memegangnya." Lalu Beliau memanggil Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu dan menyerahkan panji itu kepadanya, seraya berpesan, "Berangkatlah dan jangan menoleh hingga Allah memberikan kemenangan kepadamu." Ali pun berjalan beberapa langkah, kemudian berhenti tetapi tidak menoleh, lantas dia berteriak, "Wahai Rasulullah, atas dasar apa aku harus memerangi orang-orang itu?" Beliau menjawab, "Perangilah mereka hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Apabila mereka telah melakukan hal itu atau bersyahadat, berarti mereka telah menyelamatkan darah dan harta mereka darimu kecuali dengan haknya, dan perhitungannya terserah kepada Allah."(HR. Muslim)
Subhanallah, Jamaah.
Di sini ada sebuah keinginan Umar bin Khattab radhiyallahu Ta'ala 'anhu. Kita melihat bahwa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam pada hari Khaibar (yang terjadi pada tahun ke-7 Hijriyah) di mana Khaibar ini sebuah tempat yang berjarak mungkin 150 km dari kota Madinah An-Nabawiyah, di arah menuju ke Tabuk, menuju ke Syam sana. Daerah ini dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Setelah habisnya orang-orang Yahudi di kota Madinah, dikarenakan pengkhianatan-pengkhianatan yang berulang kali dilakukan oleh mereka, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya berangkat menuju Khaibar. Dan Khaibar terkenal dengan perkebunan kurmanya yang sangat indah sekali dan hasil panennya yang sangat besar.
Berulang kali umat Islam gagal untuk membuka benteng-benteng yang ada di Khaibar. Akhirnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada mereka, di riwayat yang lainnya dengan ucapan,
❲ لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا ❳
"Besok aku akan berikan panji ini."
Besok aku akan berikan panji ini kepada seorang lelaki yang dia cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
❲ يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ ❳
Orang ini cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan orang munafik. Kalau mengaku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, semua orang mengaku hal itu. Tapi, apakah Allah cinta kepada dia dan menyaksikan kebenaran cintanya? Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu pada saat itu.
Maka pada malam hari itu, karena besok yang dikasih sama Allah Subhanahu wa Ta'ala di pagi harinya, Umar mengatakan, "Aku tidak pernah menginginkan kepemimpinan kecuali pada hari itu." Kenapa? Apakah karena mendapatkan jabatan yang tinggi? Kenapa baru hari itu Umar bin Khattab berharap menjadi pemimpin, menjadi panglima? Kenapa sebelumnya tidak pernah? Kenapa? Karena urusan akhirat, bukan urusan dunia.
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga menyebutkan,
❲ يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ ❳
"Allah akan memberikan kemenangan di tangan dia."
Artinya akan memberikan sesuatu yang indah buat umat Islam.
Akhirnya, pagi harinya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya,
❲ أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ؟ ❳
"Ke mana Ali bin Abi Thalib?"
Enggak kelihatan Ali pada waktu itu.
قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، إِنّهُ يَسْتَقِي عَيْنَيْهِ
"Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ali sakit mata, sehingga dia tidak datang. Matanya sakit."
فَدَعَا بِهِ
Maka, dipanggil Ali bin Abi Thalib. Setelah datang, didoakan.
فَبَصَقَ فِي عَيْنَيْهِ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam meludah, meludah dengan ludah yang sangat lembut sekali di mata Ali bin Abi Thalib. Maka ketika itu, Ali sembuh dan diberikan bendera atau panji itu kepada Ali bin Abi Thalib.
Lalu, Nabi berpesan:
❲ اِمْشِ وَلَا تَلْتَفِتْ ❳
"Berjalanlah engkau dan jangan menoleh,"
❲ حَتَّى يَفْتَحُ اللهُ عَلَيْكَ ❳
"sampai Allah memberikan kemenangan kepadamu."
Pesan Nabi jelas, "Berjalanlah dan jangan menoleh". Kalau kita disuruh dengan perintah ini, banyakan umat Islam kalau disuruh, kalau dapat [ قَالَ اللهُ ، قَالَ الرَّسُولُ ] (perintah Allah, perintah Rasul-Nya), dia kadang kala bertanya, "Kenapa?"
Ali radhiyallahu Ta'ala 'anhu tidak banyak bertanya ketika dikatakan,
❲ اِمْشِ ❳
"Jalan dan jangan menoleh, sampai Allah memberikan kemenangan kepadamu."
Ali jalan. Ketika beberapa langkah dia sudah lalui, lalu dia berteriak,
وَلَمْ يَلْتَفِتْ
Dan dia enggak menoleh, dia berhenti sejenak mengatakan,
يَا رَسُولَ اللهِ! عَلَى مَاذَا أُقَاتِلُ النَّاسَ؟
"Atas dasar apa, landasan apa aku memerangi manusia?"
Supaya kita tahu bahwasanya berperang di dalam Islam [ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ]. Di dalam agama kita ini, dia adalah salah satu sarana dakwah menuju kepada Allah. Bukan salah satu sarana untuk mendapatkan kekuasaan. Bukan salah satu cara untuk memperluas daerah yang dikuasai dia, enggak. Jelas Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepadanya,
❲ قَاتِلْهُمْ ❳
Perangi mereka sehingga mereka bersyahadat An Laa ila Ha Illallah dan Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Kalau mereka melakukan itu, selesai sudah, engkau enggak boleh memerangi mereka, darah mereka jadi terjaga. Enggak boleh lagi. Selesai mereka mengatakan hal itu, harta mereka yang awalnya halal untuk diambil, enggak boleh lagi diambil.
❲ إِلَّا بِحَقِّهَا ❳
"kecuali dengan haknya."
Hak harta, di situ ada zakat yang harus dibayarkan.
❲ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ ❳
"Urusan perhitungan mereka maka Allah yang akan melakukan."
Maka lihat, Jamaah. Bagaimana pada hari itu Umar ingin kepemimpinan. Jadi, kalau kita lihat orang-orang yang berebut kepemimpinan, sebagian di antara mereka mengatakan, Kita ingin kebaikan ya, kita ingin maslahat buat kota ini, buat negeri ini. Wallahu a'lam bishawab. Yang banyak, mereka berebut kepemimpinan untuk kekuasaan, dan kekuasaan untuk mendapatkan harta, dan harta untuk memuaskan nafsu mereka belaka. Ini kebanyakan manusia. Tapi, seharusnya seorang muslim berebut sesuatu karena Allah Jalla Jalaluh.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment