📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-613
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 25 Shafar 1446 H / 30 Agustus 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1sRQGhKI8tBUHNsaubH_rdVNoxpkYEWlK/view?usp=sharingAudio ke-350: Bab 31 Mengadakan Perdamaian di antara Umat Manusia ~ Pembahasan Surah An-Nisaa Ayat 128
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Thayyib.
Ayat yang selanjutnya, ayat 128.
{ وَإِنِ ٱمْرَأَةٌ خَافَتْ مِنۢ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَٱلصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ ٱلْأَنفُسُ ٱلشُّحَّ ۚ وَإِن تُحْسِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ٱللهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا ۞ }
"Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz (sikap tidak acuh dari suaminya), maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya. Dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka, walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. An-Nisaa: 128)
Na'am.
Ini berkaitan perdamaian antara suami istri. Kadang kala ada suami yang sudah mulai enggak suka sama istrinya. Mungkin dia merasa ya istrinya tidak lagi memuaskan dia. Dan laki-laki ini berpikir untuk menikah lagi, atau dia sudah punya istri lagi, yang dia sama istri (salah satu istrinya ini) sudah acuh tak acuh; digauli enggak istrinya, ngasih nafkah juga tidak penuh. Dia sudah berpikir kepada yang lebih cantik dari dia.
Terus apa yang harus dilakukan? Bisa dengan adanya perdamaian. Perdamaian salah satu bentuknya, ya sudahlah, ngomong sama suaminya, Engkau kalau memang enggak ingin bermalam di rumah istri yang ini ya (karena enggak suka sama istrinya) ya sudah. Tapi tolong tetap kasih nafkah sama dia. Jadi ada perdamaian di antara suami istri ini.
Ada kondisi-kondisi, Jamaah. Terkadang seorang suami punya tanggung jawab untuk merawat orang tuanya. Kemudian sang istri mungkin enggak mau untuk merawat orang tuanya. Akhirnya ribut nih. Apa yang terjadi? Apakah dia menceraikan istrinya, atau bisa diadakan perdamaian? Ya sudahlah, kalau gitu dia menikah lagi, umpamanya, dengan seorang wanita, dan wanita itulah yang merawat kedua orang tuanya bersama suaminya. Tapi si istrinya juga tidak diceraikan, tetap dikasih nafkah sama dia.
Walaupun, kata Allah 'Azza wa Jalla,
{ وَٱلصُّلْحُ خَيْرٌ }
perdamaian itu lebih baik daripada harus berpisah,
{ وَأُحْضِرَتِ ٱلْأَنفُسُ ٱلشُّحَّ }
tapi manusia itu pelit, Jamaah.
Jadi dia ingin memberikan bagian dia, enggak mau dia.
Kadang kala suami juga, Haduh.. enggaklah ana, daripada harus kasih nafkah lagi sama dia, ngurusin dia. Padahal si suami mungkin udah enggak cinta lagi sama istrinya, lebih baik dia ceraikan istrinya. Namun Allah kasih arahan, lebih baik damai, enggak semuanya dengan perceraian. Tetap hubungan itu terjaga.
Lalu Allah katakan,
{ وَإِن تُحْسِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ }
Kalau kalian berbuat baik, takut sama Allah, tidak melakukan kezaliman, sesungguhnya Allah itu Maha Melihat.
Jadi ada hukum-hukum yang seorang muslim harus tahu. Tidak dengan adanya permasalahan di rumah, kadang kala harus selalu cerai, enggak! Masih ada pilihan, kadang kala.
Pilihan itu mau tidak mau memang harus ada yang mengalah ya, atau dua-duanya saling mengalah. Ada perempuan yang berpikir untuk gugat cerai, si suami masih cinta. Dengan berbagai alasan maka perdamaian tetap lebih baik, kalau bisa mencapai ucapan sepakat di antara mereka.
Tapi kalau enggak, ya mau diapakan lagi. Namun perdamaian kata Allah, tetap lebih baik.
Barakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment