📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-345
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 22 Dzulhijjah 1444 H 11 Juli 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1kz1f4WI52Pmqoi1Fe1d081m7olQLYwGH/view?usp=sharingAudio ke-112: Bab 07 Yakin dan Tawakal ~ Pembahasan Surah Al-Anfal Ayat 2
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Ahibbaty fillah.
Kita telah mengkaji bab-bab sebelumnya; Bab Taubat, Bab Kejujuran, Bab Murakabah, Bab Takwa. Kemudian kita sampai ke sebuah bab yaitu بَابُ الْيَقِيْنِ وَالتَّوَكُّلِ (Babul Yaqiin wat-Tawakkul) bab tentang yakin dan tawakal.
Al-Imam an-Nawawi rahimahullahu Ta'ala dalam Babul Yaqiin wat-Tawakkul, beliau menyebutkan beberapa ayat yang cukup banyak. Kita akan membaca ayat-ayat yang sebagian ayat ini adalah peristiwa yang pernah menimpa para sahabat Nabi, sehingga kita bisa melihat bagaimana sikap seorang yang yakin dan bagaimana orang yang keimanannya lemah, atau dia munafik.
Thayyib.
Ayat terakhir dalam bab ini, surat Al-Anfal ayat 2.
{ اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ }
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal."
Allahu Akbar.
Allah menyebutkan tentang orang-orang beriman. Siapa sih yang beriman?
Kita Jamaah, setiap muslim yang mengaku beriman, patut menimbang keimanan dia dengan timbangan yang Allah berikan.
Allah menyebutkan di surat Al-Anfal ayat 2, 3, 4, sebenarnya, sifat orang-orang yang beriman.
1. Bergetar hatinya bila disebutkan nama Allah
{ .. اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ .. }
(QS. Al-Anfal: 2)
Kalau diingat Allah, disebutkan nama Allah, kebesaran Allah, maka hati mereka bergetar karena tahu siapa itu Allah, Jamaah.
Kita bisa tahu di negeri kita, atau di tempat mana saja, ada orang-orang yang kalau namanya disebutkan, orang pada ketakutan. Fulan nih datang nih.. Uh.. ketakutan. Kita disebut nama Allah kadang kala enggak takut, Jamaah. Hatinya enggak bergetar. Diingatkan ketika melakukan dosa, disampaikan,
{ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ }
(Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya)
Dia hanya tersenyum, ketawa-ketawa.
Ada orang yang memberikan nasihat,
اِتَّقِ اللهَ
"Bertakwalah engkau kepada Allah!"
Dia cuek, bahkan meremehkan yang memberikan nasihat. Boleh engkau meremehkan yang memberikan nasihat, tapi jangan diremehkan Allah Jalla Jalaluh.
Tapi kembali, iman. Yang berimanlah yang bergetar hatinya ketika Allah disebutkan. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka mendengar Kalamullah, mereka bertambah keimanannya.
2. Bertambahnya keimanan mereka
Bertambahnya keimanan mereka karena mereka percaya dengan apa yang Allah sampaikan. Ketika Allah menceritakan dalam Al-Qur'an tentang surga, tentang neraka, mereka tambah beriman. Ketika disampaikan hukum-hukum Allah, mereka tunduk menerima.
Kita sering mendengar orang membaca Al-Qur'anul Karim, khususnya ketika kita menjadi makmum. Banyak disebutkan nama Allah di situ. Ayat-ayat Allah dibacakan. Bertambah enggak keimanan kita?
Tidak sedikit di antara makmum, kalau imamnya membaca panjang, yang ada bukan imannya bertambah, malah imannya tambah berkurang. Imamnya lagi baca, dalam hati dia, Siapa ini yang jadi imam, kok panjang banget bacaannya? Muncul pertanyaan itu. Seharusnya ketika engkau mendengarkan ayat-ayat Allah dibacakan, ingin terus mendengarkan dan imam tidak berhenti membacakannya. Tapi kembali, iman. Yakin nih.
Kemudian sifat yang ketiga:
3. Bertawakal sama Allah
{ ... وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ }
Orang beriman itu, bertawakal sama Allah.(QS. Al-Anfal: 2)
Kemudian disebutkan sifat perbuatan setelah ayat yang kedua:
4. Mereka mendirikan shalat
{ الَّذِيْنَ يُـقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ ... }
Dalam praktiknya, mereka mendirikan shalat. Shalatnya enggak main-main.
{ ... وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ }
(QS. Al-Anfal: 3)
5. Suka berinfak, membantu
Dalam hubungan dengan manusia, orang beriman ini suka berinfak, suka membantu.
Lalu Allah sebutkan,
{ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ حَقًّا... }
(QS. Al-Anfal: 4)
Mereka ini orang-orang beriman yang sejati.
Kalau kita belum punya, ya kita muslim biasa. Enggak bertawakal sama Allah, shalatnya asal-asalan, baca ayat-ayat Allah iman enggak bertambah.
Bertambahnya keimanan kalau terjadi dua hal.
Ketika yang Allah sampaikan itu tentang hal-hal yang gaib, baik masa lalu dan masa datang, yang kita enggak pernah tahu dengan peristiwa tersebut, kita beriman dengan ini. Ini pasti cerita tentang Nabi Yusuf ‘Alaihissalam, cerita tentang Nabi Musa 'Alaihissalam, cerita tentang tukang sihirnya Fir'aun. Percaya, ini berita dari Allah Jalla Jalaluh.
Ketika Allah berbicara tentang hukum, maka dia pun percaya kalau ini hukum Allah. Bertambah keimanan dia.
Thayyib.
Itulah beberapa ayat yang disebutkan oleh Al-Imam an-Nawawi dalam Bab Tawakkul atau Babul Yaqiin wat-Tawakkul.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment