📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-610
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 22 Shafar 1446 H / 27 Agustus 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1pwpNv5yU9sE7gbJu2Xn3KaViSYGhBQV2/view?usp=sharingAudio ke-347: Bab 30 Syafaat (Memberikan Pertolongan kepada Saudara Kita) ~ Pembahasan Hadits Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ ﷺ ، إذَا أَتَاهُ طَالِبُ حَاجَةٍ ، أَقْبَلَ علَى جُلَسَائِهِ ، فَقالَ : ❲ اشْفَعُوا تُؤْجَرُوْا ، وَيَقْضِيَ اللهُ علَى لِسَانِ نَبِيِّهِ ما أَحَبَّ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, ia menceritakan, "Apabila didatangi seseorang yang mempunyai keperluan, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam lantas menghadapkan diri kepada orang-orang yang duduk bersama Beliau, seraya bersabda, 'Berilah pertolongan, niscaya engkau akan mendapatkan pahala. Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memenuhi yang dikatakan oleh nabi-Nya apa pun yang disukai-Nya'."(Muttafaqun 'alaih)
Dalam satu riwayat disebutkan, "Apa pun yang dikehendaki-Nya."
Thayyib.
Mungkin terjemahan "pertolongan" ini perlu diganti ya, karena bahasan bab-nya sudah syafaat, maka mungkin lebih baik dikatakan, "Berilah syafaat, niscaya engkau akan mendapatkan pahala."
Thayyib. Jamaah rahimakumullahu. Berkaitan dengan hadits ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,
❲ إذَا أَتَاهُ طَالِبُ حَاجَةٍ ❳
Afwan, ini cerita Abu Musa Al-Asy'ari, kalau ada orang yang minta tolong sama Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, perlu kebutuhan, lalu Nabi mengatakan kepada para sahabat yang sedang duduk di sana. Beliau mengatakan,
❲ اشْفَعُوا ❳
"Kalian berikanlah syafaat."
Kadang kala ana enggak punya uang. Ini orang perlu uang, mau berutang. Tapi kalau dia berutang langsung sama Fulan, enggak akan dikasih, enggak kenal Fulan sama dia. Ana tahu sama Fulan. Dan ana enggak punya uang untuk membantu dia, maka ana ngomong sama Fulan. Fulan, afwan ini ada orang, dia perlu bantuan antum, dia mau pinjam uang. Bapaknya sakit, kamu kasihlah dia. Umpamanya seperti itu.
Ini arti kita memberikan syafaat kepada orang tersebut. Khususnya orang-orang yang memang punya kenalan banyak, biasanya dia bisa memberikan syafaat, atau kerjaan.
Ini ada sebuah perusahaan lagi buka lowongan kerja. Yang daftar banyak, yang daftar ada seratus orang, yang diminta cuma sepuluh orang, umpamanya. Ana punya kenalan di perusahaan tersebut. Ana punya kenalan. Ini bab-nya mencari pahala ya, bukan risywah, bukan menyogok. Tapi kita menolong orang tanpa menzalimi yang lainnya. Lalu ana ngomong sama yang punya perusahaan, umpamanya, Bang.. ada tetangga ana Bang, mau kerja di tempat Abang. Tolonglah Bang dimudahkan. Namanya Fulan bin Fulan.
Oh.. siap!
Maka di sini, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyuruh memberikan syafaat. Urusannya nanti terjadi pertolongan tersebut, yang diinginkan dicapai atau tidak, itu urusan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita cuma ngomong. Jadi menolongnya ini hanya dengan bicara, Jamaah. Karena bukan kita yang bisa menolong. Kita hanya sebagai perantara saja.
Umpamanya tadi yang dikatakan Fulan itu yang mau berutang, lalu ana katakan kepada orang kaya yang punya duit, Bang, kalau Abang ada kelebihan harta yang enggak dipakai, utangin dialah Bang, kasihan dia!
Sudah, ana hanya ngomong seperti itu. Dia mengutangi atau tidak, urusan dia. Allah 'Azza wa Jalla yang menentukan untuk itu.
Maka Bab Syafaat, ingat, bukan bab risywah. Bukan kita sebagai lobi yang mencari harta. Ini berkaitan dengan pahala yang Allah sediakan buat orang-orang yang membantu orang lain. Di mana kita tahu, di pembahasan sebelumnya bahwasanya Allah mengatakan,
{ وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْإثْمِ وَالْعُدْوَانِ }
(QS. Al-Maidah: 2)
Dan ingat! Kita hanya membantu, berharap pahala dari Allah, bukan cari uang. Karena banyak kita lihat ada calo-calo. Calo-calo ini cari uang. Kalau ada orang mau kerja, lewat ana. Makanya banyak terjadi penipuan. Engkau kasih duit sekian. Ini kemarin, ramai pendaftaran calon pegawai negeri, ada calo-calo yang seperti itu. Itu bukan syafaat! Itu mereka mencari uang dan melakukan kezaliman nantinya di sana. Akan banyak penipuan dan di situ ada unsur memberikan sogok. Kalau ini bukan sogokan, murni hanya ingin membantu. Dan diterima atau tidak, wallahu a'lam. Kita cuma ngomong saja sama itu orang.
Barakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment