📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-381
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU 13 Shafar 1445 H / 30 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1xHFsy7GOkshI-sswMv-y7KMiynAFnKg7/view?usp=sharingAudio ke-148: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ ؛ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَنْفَعُكَ ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجِزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ ؛ فَلَا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا ، وَلَكِنْ قُلْ : قَدَّرَ اللهُ ، وَمَا شَاءَ فَعَلَ ؛ فَإِنْ (لَوْ) تَـفْتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [٢٦٦٤]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah; namun pada semuanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah kamu dalam mengerjakan apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah merasa lemah. Adapun jika kamu tertimpa sesuatu, maka janganlah kamu mengucapkan, 'Andai kata aku berbuat begini, tentu akan menjadi begini dan begitu,' tetapi ucapkanlah, 'Ini sudah menjadi ketetapan Allah dan apa yang menjadi kehendaknya pasti akan dia kerjakan.' Sesungguhnya ucapan andai kata itu membuka jalan bagi syaithan untuk berbuat jahat." (HR. Muslim)
Baarakallahu fiikum.
Subhanallah, Jamaah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,
❲ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ ❳
"Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah"
❲ وَفِي كُلِّ خَيْرٌ ❳
"dan di setiap orang beriman ada kebaikan."
"Setiap orang beriman ada kebaikan" karena pokok dasarnya dia punya [لَا إلَهَ إلَّا اللهُ ] Laa ilaaha illallaah yang dia yakini.
Kemudian, "mukmin yang kuat". Apa yang kuat? Semuanya. Yang pertama tentunya imannya yang kuat; ilmunya kuat, ekonominya kuat, kekuasaannya masyaaAllah. Jadi orang yang seperti ini, itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Lemah dari sisi apa? Ya imannya mungkin lemah atau ekonominya lemah.
Karena sejatinya, Jamaah, orang yang kuat akan bisa memberikan manfaat lebih banyak daripada orang yang lemah, dengan catatan tadi, kekuatan yang pertama adalah kekuatan iman kepada Allah dan hari akhir.
Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,
❲ اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَنْفَعُكَ ❳
Nih, berkaitan dengan mujahadah (bersungguh-sungguh). Bersemangatlah engkau untuk meraih apa saja yang bermanfaat buat dirimu. Apa saja! Mau untuk urusan dunia, apalagi urusan akhirat. Jangan kita meremehkan.
Ada batu di tengah jalan, antum remehkan, antum lewati saja. Bermanfaat enggak, antum memindahkan itu batu? Bermanfaat. Tapi bukan untuk dipuji orang, karena enggak ada orang pada waktu itu. Tapi manfaat akan didapatkan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika orang melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah. Berusahalah untuk meraih apa saja yang bermanfaat buat dirimu.
❲ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ ❳
Di sini, ada perintah untuk minta tolong kepada Allah agar seorang itu enggak jadi ge-er hidupnya; merasa sudah baik, merasa mampu, merasa punya kekuasaan, merasa punya orang-orang dekat yang akan menyelesaikan urusan dia.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,
❲ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجِزْ ❳
Dan jangan jadi orang yang lemah.
Ini ikrar Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam dalam setiap shalatnya mengatakan,
{ إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ }
"Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami minta pertolongan."(QS. Al-Fatihah: 5)
Artinya, seorang manusia ketika hendak meraih apa saja yang bermanfaat, minta tolong sama Allah!
Jamaah, kita ini banyak hal-hal bermanfaat yang kita tinggalkan. Sekarang ini ada pemanfaatan lahan sempit untuk menanam di polybag (kantong tanaman); menanam buah, menanam sayuran, menanam biji-bijian, yang dikenal dengan (ana kok lupa namanya). Sistem pertanian dengan itu apa? Hidroponik ya? Sistem hidroponik. Apa saja yang bermanfaat, lakukan! Bisa menanam.. umpamanya nanam cabe, nanam tomat, nanam terong; tanaman-tanaman yang mudah tumbuh yang mungkin engkau bisa beli, tanpa menanam engkau bisa beli. Tetapi, kenapa itu lahan kosong tidak dimanfaatkan?
❲ اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَنْفَعُكَ ❳
Apa saja yang bermanfaat buat dirimu, ambil, raih! Tanpa meremehkan.
❲ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ ❳
"Dan minta tolonglah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala."
Kadang kala orang punya lahan dua hektar, tiga hektar; ditumbuhi ilalang, dipagar, selesai, dibiarkan. Menunggu nanti harganya tinggi baru dijual. Kenapa tidak dimanfaatkan? Tanam pohon mangga, tanam pohon sengon laut, umpamanya; tanam pohon-pohon yang bermanfaat, sudah, biarin. Tapi ada manfaatnya.
Ketika engkau tidak manfaatkan itu lahan, hanya ditutup, dikasih pagar, menunggu harga tinggi, maka ada manfaat besar yang engkau tidak manfaatkan di sana: hasil panennya yang seharusnya bisa engkau ambil. Kalaupun engkau tidak memakannya, niatkan burung-burung yang memakannya, engkau dapat pahala.
❲ وَلاَ تَعْجِزْ ❳
Dan jauhi orang yang lemah, yang malas, yang tidak mau menghadapi tantangan dan rintangan. Maunya istirahat, maunya dapat, istirahat, tidur. Jangan! Karena biasanya orang ketika berusaha untuk meraih hal-hal bermanfaat, akan ada pagar-pagar yang menutup jalan dia. Maka jangan jadi lemah.
❲ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ ❳
Kalau engkau tertimpa sesuatu,
❲ فَلَا تَقُلْ ❳
maka jangan berkata, "Andai kata aku melakukan ini, pasti yang terjadi ini dan itu."
Siapa yang tahu, peristiwa kapal yang jatuh, peristiwa mobil yang tabrakan, peristiwa uang yang dicuri? Peristiwa apa saja yang menimpa kita, ketika itu menimpa,
❲ فَلَا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا ، وَلَكِنْ قُلْ : ❳
Yang seharusnya dikatakan seorang hamba adalah mengatakan:
[ قَدَّرَ اللهُ ] Qaddarallaahu
atau
[ قَدَرُ اللهِ ] Qadarullaahi
"Ini ketentuan Allah"
[ وَمَا شَاءَ فَعَلَ ]
wa maa syaa-a fa’ala
"dan Allah bertindak semau-Nya."
Kita ini makhluk. Kita berharap banyak hal, tapi kadang kala tidak terjadi dengan kita. Tapi kita yakin takdir itu sudah ditulis 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, sehingga hidup seorang hamba jadi tenang.
Dia berusaha, gagal lagi, bangkrut lagi. Ya Allah, belum jodoh ya Allah. Belum dapat ya Allah. Mudah-mudahan dimudahkan sama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Katakan Qadarullahi wa ma syaa fa'ala. Jangan buka pintu syaithan.
Syaithan itu pernah masuk ke surga untuk menipu Adam 'Alaihissalam dan ayah kita. Kita sekarang jangan tertipu lagi. Karena ucapan "lau" ( لَوْ ), lau untuk sesuatu yang madhi (sudah terjadi, -ed), itu termasuk membuka amalan syaithan atau jalan syaithan untuk melakukan kejahatan.
Baarakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment