📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-645
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 12 Rabi'ul Akhir 1446 H / 15 Oktober 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1iUMTBVbijphxpqQQ2XrfCI7Ef6_60DFP/view?usp=sharingAudio ke-382: Bab 33 Berlemah Lembut kepada Anak Yatim, Anak-Anak Perempuan, Orang-Orang yang Lemah, Orang-Orang yang Miskin, Orang-Orang yang sedang Retak Hatinya, dan Bagaimana Berbuat Baik kepada Mereka, Menyayangi Mereka, kemudian Tawaduk (Rendah Hati) kepada Mereka ~ Pembahasan Hadits Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita sampai ke bab tentang "Menyayangi anak yatim, anak perempuan, orang-orang lemah dan orang-orang miskin, serta mereka yang memang perlu untuk disayangi."
Silakan dibaca.
وَعَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : رَأَى سَعْدُ أَنَّ لَهُ فَضْلًا عَلَى مَنْ دُونَهُ ، فَقَالَ النَّبِيِّ ﷺ : ❲ هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ ❳ . ❊ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhuma, katanya, "Sa'ad merasa bahwasanya ia memiliki kelebihan/keutamaan dari orang-orang yang sebawahnya. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Bukankah engkau semua tidak akan memperoleh pertolongan atau rezeki melainkan dengan sebab usaha dari orang-orang yang lemah dari kalanganmu semua itu?'"(HR. Imam Bukhari)
Barakallahu fiikum.
Ini, buat orang-orang yang punya kelebihan harta, yang mungkin engkau merasa lebih dari yang di bawahmu. Memang secara ekonomi mungkin engkau lebih banyak, lebih nikmat hidupnya, tapi sekali lagi kekayaan itu bukan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Allah menyebutkan di surah Al-Fajr,
{ فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ ۞ }
(QS. Al-Fajr: 15)
Itu ada manusia, kalau dikasih nikmat sama Allah, dikasih jabatan, dinyamankan hidupnya, dia mengatakan, "Allah memuliakan aku."
Tapi kalau disempitkan rezekinya, dia beranggapan Allah menghinakan dia. Laa (tidak)!
{ كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ ٱلْيَتِيمَ ۞ وَلَا تَحَٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ ۞ وَتَأْكُلُونَ ٱلتُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّا ۞ وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّاجَمًّا ۞ }
Enggak seperti itu ukurannya.
Kalian tidak saling mengajak orang untuk memberikan makan kepada orang-orang miskin, peduli sama anak-anak yatim. Kalian makan harta kalian, harta warisan dengan rakus, tidak berpikir halal dan haram.
(QS. Al-Fajr: 17-20)
Maka buat orang-orang yang merasa lebih dari orang-orang miskin, orang-orang yang lemah, maka kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,
❲ هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ ❳
"Tidaklah kalian memperoleh pertolongan atau memperoleh rezeki melainkan karena keberadaan orang-orang lemah di antara kalian."
Ternyata adanya orang-orang lemah, subhanallah, Jamaah, itu pintu rezeki buat kita! Jadi ketika antum melihat ada orang-orang lemah di sekitar antum, maka antum husnudzon, Kayaknya ana dikasih rezeki ini karena mereka nih! Sehingga rezeki yang engkau dapatkan, salurkan kepada mereka, berikan kepada mereka.
Dan subhanallah, Jamaah ya, kita tuh jangan bakhil kepada orang-orang miskin, orang-orang lemah yang ada di sekitar kita, apalagi antum sombong atas mereka. Padahal mereka menjadi penyebab antum mendapatkan rezeki, antum ditolong sama Allah 'Azza wa Jalla.
Ada sebagian orang yang merasa rumahnya besar, gede, aman dari banjir, yang orang-orang miskin kebanjiran, lalu engkau merasa, Oh.. Alhamdulillah, ana tidak diazab sama Allah. Itu yang diazab mereka. Kadang kala ada yang berpikiran seperti itu. Kalau bukan karena orang-orang miskin, mungkin antum yang akan ditenggelamkan sama Allah 'Azza wa Jalla.
Seperti kisah Qarun, bagaimana kesombongan dia yang dia tatkala melewati orang-orang kampung, orang-orang kampung pada takjub dengan harta dia, mereka bahkan ingin seperti Qarun. Kemudian Qarun ditenggelamkan, ditelan dalam bumi. Baru setelah itu mereka sadar.
{ .. وَيْكَأَنَّ ٱللهَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ }
Dia sadar, Allah ternyata meluaskan rezeki buat sebagian orang dan menyempitkan buat yang lainnya.
(QS. Al-Qashash: 82)
Itu Allah 'Azza wa Jalla, dan pasti ada hikmah di sana.
Maka tatkala seorang mendapatkan harta berlebih, jangan memandang miring, bahkan penuh kehinaan kepada orang-orang yang lemah. Mungkin ada kawan-kawan antum yang secara ekonomi di bawah antum. Dulu teman SD, dulu teman di SMP, dulu teman di SMA, lalu engkau merasa Ah.. aku lebih mulia dari mereka. Karena mereka engkau dapat rezeki! Maka hendaklah kita berbagi dengan orang-orang tersebut.
Barakallahu fiikum.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment