F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-372: Bab 33 ~ Pembahasan Hadits Abu Hubairah Aidz bin Amr Al-Muzani

Audio ke-372: Bab 33 ~ Pembahasan Hadits Abu Hubairah Aidz bin Amr Al-Muzani
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-635
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 27 Rabi'ul Awwal 1446 H / 01 Oktober 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1YtvE_-QjVr0zEXMjdRyBfFJQOM7mVgYV/view?usp=sharing

Audio ke-372: Bab 33 Berlemah Lembut kepada Anak Yatim, Anak-Anak Perempuan, Orang-Orang yang Lemah, Orang-Orang yang Miskin, Orang-Orang yang sedang Retak Hatinya, dan Bagaimana Berbuat Baik kepada Mereka, Menyayangi Mereka, kemudian Tawaduk (Rendah Hati) kepada Mereka ~ Pembahasan Hadits Abu Hubairah 'Aidz bin Amr Al-Muzani Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.

وَعَنْ أَبِيْ هُبَيْرَةَ عَائِذِ بْنِ عَمْرٍو الْمُزَنِيِّ - وَهُوَ مِنْ أَهْلِ بَيْعَةِ الرِّضْوَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ أَبَا سُفْيَانَ أَتَى عَلَى سَلْمَانَ ، وَصُهَيْبٍ ، وَبِلَالٍ فِيْ نَفَرٍ ، فَقَالُوا : مَا أَخَذَتْ سُيُوفُ اللهِ مِنْ عَدُوِّ اللهِ مَأْخَذَهَا ، فَقَالَ أَبُوْ بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَتَقُولُوْنَ هَذَا لِشَيْخِ قُرَيْشٍ وَسَيِّدِهِمْ؟! فَأَتَى النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَخْبَرَهُ ، فَقَالَ : ❲ يَا أَبَا بَكْرٍ! لَعَلَّكَ أَغْضَبْتَهُم؟ لَئِنْ كُنْتَ أَغْضَبْتَهُمْ ؛ لَقَدْ أَغْضَبْتَ رَبَّكَ؟! ❳ ، فَأَتَاهُمْ ، فَقَالَ : يَا إِخْوَتَاهُ! أَغْضَبْتُكُمْ؟ قَالُوا : لَا ، يَغْفِرُ اللهُ لَكَ يَا أُخَيَّ! ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hubairah 'Aidz bin Amr Al-Muzani -dia termasuk seorang yang ikut dalam Bai'atur-Ridhwan, bahwa Abu Sufyan pernah mendatangi Salman, Shuhaib, dan Bilal yang berada dalam satu rombongan. Lalu mereka berucap, "Pedang-pedang Allah tidak berfungsi dengan semestinya terhadap musuh Allah." Mendengar ucapan itu, Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berseru, "Apakah kalian hanya mengucapkan demikian kepada tokoh dan pemuka kaum Quraisy?" Kemudian Abu Bakar mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitakan hal tersebut kepada Beliau. Maka Beliau pun menanggapi, "Hai Abu Bakar, mungkinkah kamu membuat mereka marah? Jika kamu membuat mereka marah, berarti kamu membuat Rabbmu marah pula." Lantas Abu Bakar mendatangi rombongan tadi dengan bertanya, "Wahai saudara-saudaraku, apakah aku telah membuat kalian marah?" Mereka menjawab, "Tidak. Semoga Allah mengampuni engkau, wahai saudaraku."
(HR. Muslim)

MasyaaAllah.
Di sini kita lihat bagaimana Abu Sufyan yang melewati orang-orang yang lemah; melewati Salman Al-Farisi (mantan budak), Shuhaib Arumi (sama, mantan budak), Bilal bin Rabah -kita tahu dia dulu budaknya Umayyah bin Khalaf yang kemudian dibeli oleh Abu Bakar. Ingat, Abu Bakar yang beli Bilal.

Suatu hari Abu Sufyan lewat. Kita tahu bagaimana peran Abu Sufyan dalam memerangi agama Allah ini sebelum masuk Islam; bagaimana usaha dia untuk menghabisi kota Madinah di Perang Uhud dan di Perang Khandaq.

Maka ketika lewat Abu Sufyan, orang-orang tiga yang lemah ini di antaranya Bilal, mengatakan, Oh.. pedang kami belum selesai sebenarnya, belum tuntas membalas dendam sama orang-orang musyrikin.
Yang mereka dulu menyakiti kita, menzalimi kita, belum selesai urusan kita sama mereka!

Abu Bakar yang notabenenya adalah walinya Bilal bin Rabah karena yang membebaskan Bilal, maka Abu Bakar (Ustadz salah sebut, bukan Abu Sufyan) mengatakan kepada orang itu,

أَتَقُولُوْنَ هَذَا لِشَيْخِ قُرَيْشٍ وَسَيِّدِهِمْ؟

Kalian berani-beraninya ngomong kayak gini buat Syaikh, tokohnya orang-orang Quraisy dan yang mulia dari mereka?!

Abu Bakar hanya menegur. Selesai ucapan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar menjumpai Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Beliau cerita, Aku tadi kayak gini, kayak gitu tuh, boleh enggak dalam pandangan agama? Benar enggak yang dilakukan Abu Bakar Ash-Shiddiq?

Lalu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ يَا أَبَا بَكْرٍ! لَعَلَّكَ أَغْضَبْتَهُم؟ لَئِنْ كُنْتَ أَغْضَبْتَهُمْ لَقَدْ أَغْضَبْتَ رَبَّكَ؟! ❳

Abu Bakar, kayaknya engkau bikin marah mereka nih.
Sepertinya engkau bikin marah mereka. Kalau engkau telah membuat marah mereka,...
(Siapa yang dibikin marah sama Abu Bakar? Bilal yang mantan budaknya, Shuhaib Arumi, dan Salman Al-Farisi. Itu orang-orang lemah semua. Abu Bakar enggak tahu, Apakah aku telah menyakiti mereka? )
Karena kalau engkau membuat mereka marah, maka engkau telah membuat Allah murka kepadamu.

Ini ucapan disampaikan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu.

Subhanallah, Jamaah.
Kita tahu ini berkaitan dengan yang bikin marah mereka, bikin marah Allah.

Allah 'Azza wa Jalla dalam sebuah hadits qudsi mengatakan,

[ مَنْ عَادَى لِيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ]

"Barang siapa yang memusuhi kekasih-Ku, yang menyakiti kekasih-Ku (waliyullah), maka Aku mengumumkan perang sama itu orang."

Maka di sini, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengingatkan, kalau engkau telah bikin marah mereka.

Maka hati-hati, Jamaah! Kadang kala kita ini menzalimi orang dan memandang orang tersebut tidak akan mampu mengambil haknya dengan kita menzalimi. Dia rakyat jelata, dia enggak punya kenalan, tapi dia punya Allah 'Azza wa Jalla. Dan orang yang paling mulia, bukan orang yang jabatannya tinggi di sisi Allah 'Azza wa Jalla.

{ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ }

"Orang yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa kepada Allah Jalla Jalaluh."(QS. Al-Hujurat: 13)

Maka Abu Bakar mendengar itu, kalau dia telah membuat marah Salman, Shuhaib dan Bilal, itu menjadikan beliau nanti akan diumumkan perang sama Allah 'Azza wa Jalla. Maka langsung didatangin tuh tiga orang itu. Abu Bakar bertanya,

يَا إِخْوَتَاهُ! أَغْضَبْتُكُمْ؟

Saudara-saudaraku, apakah aku telah membuat kalian marah?

قَالُوْا : لَا
Enggak, Abu Bakar.

يَغْفِرُ اللهُ لَكَ يَا أُخَيَّ!

Semoga Allah mengampunimu, wahai saudaraku.

Ahibbaty fillah.
Kelak pada hari kiamat, ada orang yang muflis (orang yang bangkrut). Banyak amal salehnya, banyak puasanya, banyak shalatnya, banyak zakatnya, banyak hajinya, namun gara-gara dia menyakiti orang lain, itu nanti amal saleh dia diberikan kepada orang-orang yang pernah dia sakiti.

Abu Bakar takut dengan yang seperti itu. Apalagi yang dia bikin marah bukan itu orang, Allah 'Azza wa Jalla.

Ternyata mereka enggak marah. Ada orang yang enggak marah, Jamaah. Ada yang menganggap hal-hal itu adalah hal yang biasa, yang lumrah. Mungkin kita juga berusaha untuk mencari alasan kenapa dia mengatakan itu. Namun Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu benar-benar ingin meminta kepastian, Kalian marah enggak? Kalau kalian marah, mau enggak mau minta maaf Abu bakar.

Barakallahu fiik.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+