📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-629
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 19 Rabi'ul Awwal 1446 H / 23 September 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1Ubg9e3boguk94RuA1khogUpFU7g3jYtC/view?usp=sharingAudio ke-366: Bab 32 Keutamaan Kaum Muslimin yang Lemah, Orang Fakir, dan Orang yang tidak Populer ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu Bag 02
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.
○ 3. Seorang bayi yang sedang menyusu pada ibunya
Pada suatu ketika ada seorang bayi yang sedang menyusu pada ibunya. Kemudian seorang lelaki mengendarai kendaraan yang indah dan serba bagus pakaiannya melewatinya. Lantas ibunya berkata, 'Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti orang itu.' Lantas anak tersebut melepaskan mulutnya dari susuan ibunya, lalu menghadap dan melihat lelaki tersebut, kemudian ia berkata, 'Ya Allah, jangan Engkau jadikan aku seperti orang itu.' Selanjutnya anak tersebut kembali menyusu pada ibunya.
Saya seolah-olah melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menirukan cara anak itu menyusu dengan menggunakan jari telunjuk Beliau dan Beliau mengisapnya. Selanjutnya Beliau bersabda, 'Selanjutnya ada orang-orang lewat dengan membawa seorang budak perempuan. Mereka memukulinya dan mereka mencercanya sambil mengatakan, 'Engkau berzina, engkau mencuri.' Sementara perempuan tersebut berkata, 'Hasbiyallahu wa ni'mal wakil (cukuplah Allah sebagai penolongku, dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang memberikan perlindungan).' Lantas ibu sang anak berkata, 'Ya Allah, jangan Engkau jadikan anakku seperti perempuan itu.' Anak tersebut melepaskan susuannya, lalu melihat pada wanita itu, kemudian berkata, 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti perempuan itu.'
Sampai di sini kedua belah pihak (ibu dan anaknya) saling tarik-menarik percakapannya. Ibunya berkata, 'Ada seorang lelaki yang kondisinya baik, lalu saya berdoa, 'Ya Allah jadikanlah anakku seperti orang itu,' tetapi engkau berkata, 'Ya Allah, jangan Engkau jadikan aku seperti orang itu.' Orang-orang lewat dengan membawa budak perempuan dan mereka memukulinya, juga mengatakan, 'Engkau berzina, engkau mencuri.' Lantas saya berdoa, 'Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan anakku seperti perempuan itu,' tetapi engkau berkata, 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti perempuan itu'.
Bayi itu menjawab, 'Lelaki itu adalah seorang yang berbuat semena-mena, maka itulah aku mengatakan, 'Ya Allah, jangan Engkau jadikan aku seperti orang itu,' sedangkan perempuan yang dikatakan berzina oleh orang-orang, sebenarnya ia tidak berzina dan ia dikatakan mencuri, padahal sebenarnya ia tidak mencuri. Oleh sebab itu, aku berdoa, 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti perempuan itu'."
(Muttafaqun 'alaih)
Thayyib.
Sebelum dibahas, ada beberapa terjemahan yang mungkin perlu disempurnakan. Disebutkan di sini, "Suatu ketika seorang laki-laki yang berkendaraan amat bagus melintas dan orang itu berparas amat tampan." Ya, jadi memang laki-laki ini naik kendaraan yang mahal. Kalau bicara tampan, penampilannya yang indah, kendaraannya bagus, pakaian orang ini zahirnya indah, ya kita ngelihatlah, orang-orang kaya bagaimana. Kalau naik mobil, mobil mewah. Kejadian di Jakarta kemaren, ada yang naik Lamborghini, kemudian mengeluarkan pistolnya yang dikatakan koboi atau bagaimana.
Nih, laki-laki ini gayanya.. perempuan itu suka kalau lihat penampilannya. Makanya ibunya ini ketika melihat laki-laki seperti ini, begitu gagahnya, begitu tampannya, dengan kendaraan yang begitu mahal, dengan pakaian yang begitu mewah, maka perempuan ini langsung mengatakan, Ya Allah, jadikan anakku seperti itu.
Dan ternyata fitnah dunia ini dari dulu, Jamaah. Kalau kita melihat anak-anak sekarang, mereka inginnya jadi seperti artis, seperti pemain bola, seperti ini, seperti itu, seperti mereka yang mobilnya mewah; inginnya mereka seperti itu. Itu pandangan manusia.
Dan ibunya ini punya bayi yang sedang disusui. Seorang wanita punya cita-cita mau dijadiin apa tuh anak itu. Maka dia ingin menjadi seperti ini, apa yang dia lihat.
Ternyata itu bayi ketika mendengar ibunya berdoa seperti itu, dia lepas, dia lagi nyusu. Nabi memberikan contoh bagaimana dia menyusu dengan memasukkan jarinya. Dia lihat, yang mana dilihat sama dia laki-laki ini. Dia melihat laki-laki tersebut, lalu berdoa,
اللَّهُمَّ لا تَجْعَلْنِي مِثْلَهُ
Ya Allah, jangan jadikan aku seperti itu.
Sudah, langsung dia balik ke tetek ibunya, dia menyusu lagi. Abu Hurairah menceritakan bagaimana Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menyusu jarinya. Dalam kondisi menyusu, tahu-tahu ada sekelompok orang yang menyeret seorang budak perempuan, mungkin dipukulin dia, mereka mengatakan, Kamu mencuri, kamu berzina, dan padahal perempuan itu tidak melakukan. Perempuan itu hanya mengatakan,
حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Ibunya lagi menyusui anaknya, Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti ini, dilihat perempuan itu, pakaiannya mungkin tidak indah, dia tidak dihargai sama orang-orang, tidak seperti tadi penunggang kuda yang semua mata memandangnya, yang mungkin dia dihormati. Kalau sekarang mungkin dihamparkan karpet merah buat mereka, karena mereka orang-orang kaya berduit. Sedangkan ini budak perempuan yang dipukuli sama mereka; mungkin ditarik rambutnya, mungkin apanya dilakukan kepada dia. Dan ibunya enggak ingin anaknya jadi perempuan seperti ini. Anaknya lagi nyusu, dia lepas tetek ibunya, dia melihat mana yang kata ibunya "jangan jadikan aku seperti dia" malah dia berdoa, Ya Allah, jadikan aku seperti dia.
اللَّهُم اجْعَلْنِي مِثْلَهَا
Akhirnya, sang ibu ini ngobrol sama bayinya ini, Jamaah. Ngobrol sama bayinya. Ini bayi! Ada kalau yang sudah umur setahun, dua tahun mungkin, atau setahun setengah mulai belajar bicara. Ini bayi masih bayi. Bayi itu akhirnya diajak ngobrol sama ibunya. Bayangkan, ibu ngobrol sama bayinya.
Ibu tanya, Nak, kamu ini, gimana sih? Kok kamu menentang ibu? Ibu ngomong semoga engkau jadi seperti orang tadi yang gagah, engkau enggak mau, kata dia. Iya Ibu. Itu orang disebutkan di sini jabbaaran ( جَبَّارًا ), jabbar itu semena-mena, sombong plus semena-mena. Kita kan enggak tahu, kita melihat orang kan dari penampilannya kayak orang baik, menebar senyum, mungkin suka membantu orang lain. Tapi sang bayi ini ternyata dengan bimbingan Allah 'Azza wa Jalla mengatakan, Dia laki-laki "jabbar" (sombong, semena-mena, zalim), enggak mau aku jadi seperti itu. Sedangkan itu budak perempuan, dia itu enggak berzina, dia itu tidak mencuri, tapi mereka mukulin, maksa mengatakan "engkau mencuri, engkau berzina," maka aku memohon, semoga aku seperti itu.
Seorang yang jujur dalam kehidupan ini, yang mungkin dipandang remeh sama orang, enggak urusan, enggak penting tuh kita dikenal sama manusia; yang penting Allah kenal sama kita.
Maka ini sebuah kemuliaan ya, buat orang-orang yang tidak dikenal, untuk orang-orang yang biasa. Dan sekali lagi, kesempatan masuk surga itu bukan hanya untuk orang yang terkenal, bukan hanya untuk orang yang berada di kamera, yang senantiasa tersenyum menyapa Jamaahnya, tidak!
Semua punya kesempatan untuk masuk surga. Dan bisa jadi orang-orang yang lemah, orang-orang yang tidak dikenal, yang rambutnya penuh dengan debu, yang pakaiannya compang-camping, dia kalau bersumpah minta sama Allah, Allah kabulkan doanya.
Na'am. Itu sebagai penutup dari Bab 32 ini berkaitan dengan keutamaan kaum lemah dan fakir miskin dari kalangan kaum muslimin.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment