📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-626
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU, 14 Rabi'ul Awwal 1446 H / 18 September 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1Fh_GPiY4u6oIauYh89_NPXz0udCHTbXc/view?usp=sharingAudio ke-363: Bab 32 Keutamaan Kaum Muslimin yang Lemah, Orang Fakir, dan Orang yang tidak Populer ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Kita lanjutkan kajian kita.
وَعَنْهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : ❲ رُبَّ أَشْعَثَ أَغْبَرَ مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ ؛ لَوْأَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرَّهُ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Terkadang orang-orang yang rambutnya acak-acakan, tubuhnya berdebu, ia selalu ditolak apabila berada di pintu, jika dia bersumpah kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan apa yang dia sumpahi'."(HR. Muslim)
Subhanallah.
Ini kemuliaan buat orang-orang yang kumal, yang mungkin rambutnya tidak suka diminyaki, jenggotnya pun seperti itu. Dia tidak memiliki baju yang banyak sehingga dia bisa berganti selalu. Dia juga tidak memiliki harta yang banyak sehingga bajunya itu harus di-laundry di tempat tertentu. Dia tidak memiliki sepatu yang bisa disemir selalu sehingga tampak indah. Tapi dia kumal, penuh dengan debu.
❲ مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ ❳
Orang ini kalau datang ke rumah orang, ditolak. Siapa yang mau menerima dia sebagai seorang tamu?! Orang selalu berpikir, ooo Fulan nih, paling mau minta duit, mau apa. Karena banyak orang kaya menilai orang dengan uang, dan kita pun juga seperti itu. Ini orang penampilannya, ya Allah, kita nih yang penampilannya.. kita ingin dilihat orang Jamaah, pakai tas yang harga sekian, pakai jam yang harga sekian. Apa sih tujuanmu?? Untuk dirimu atau untuk orang lain? Apa untuk kenyamanan? Bukan kayaknya! Kalau kenyamanan beda lagi. Tapi kadang kala untuk gaya hidup, prestise, penilaian orang lain.
Ini orang kalau antum lihat, harganya dari ujung rambutnya sampai ujung kakinya mungkin enggak sampai 50 ribu. Pakaiannya mungkin harganya ya 15 ribu, mungkin sarungnya harga 30 ribu, sandalnya harga lima ribu. Blas, orang ini harganya cuma lima ribu (50 ribu) kalau engkau menilai dia dengan uang.
Ini Fulan, ada satu orang, masyaaAllah, engkau kalau melihat, kacamatanya saja sudah 12 juta, jamnya ya kira-kira hampir 300 juta. Engkau melihat sepatu dia, Allahu Akbar, 10 juta ke atas, pakaiannya jangan ditanya lagi, celananya berapa. Mungkin harga dia hampir satu milyar. Itu menurut pandangan manusia. Tapi kita tahu, jangan dia, jangan dia yang harga satu milyar, dunia dan isinya kalau dipakaikan kepada dia, itu enggak lebih dari satu sayap nyamuk di sisi Allah 'Azza wa Jalla.
Yang engkau banggakan ternyata sesuatu yang tidak bernilai. Sesuatu yang tidak bernilai! Kalau ada orang bangga dengan tasnya yang harganya satu milyar, seharusnya kita ketawa. Dua rakaat sebelum Subuh lebih baik dari tasmu! Bukan tasmu, dari rumahmu pula, dari kendaraanmu pula!
Ini buat orang-orang yang suka menilai manusia dengan pandangannya, sampaikan kepada dia ucapan:
[ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِلِله وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ]
subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
lebih baik dari semua yang dia pakai. Tapi karena manusia tertipu dengan dunia, padahal Allah sudah mengatakan,
{ ...فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللهِ ٱلْغَرُورُ }
"Jangan sampai kenikmatan dunia ini menipu kalian dan jangan sampai kalian tertipu dengan tukang tipu (iblis 'alaihi laknatullah)."
(QS. Luqman: 33)
Maka Allah Jalla Jalaluh, subhanallah, memiliki hamba-hamba, yang kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, ini orang yang kalau ke rumah kita, kita tolak, mungkin kita usir; yang kalau kita memandang dia, mungkin kita segera memalingkan pandangan kita. Kalau dia bersumpah meminta sama Allah Subhanahu wa Ta'ala, Allah akan kabulkan!
Bukan minta sama raja. Minta sama raja dia diusir sama hulubalang raja. Minta sama presiden, mungkin enggak bisa dia menjumpai presiden. Minta sama orang kaya, mungkin enggak dibukain pintunya.
Tapi minta sama Allah Jalla Jalaluh, dari mulianya orang ini, yang nilainya di pandangan manusia sangat rendah, tapi kalau dia minta sama Allah Subhanahu wa Ta'ala, kalau dia bersumpah mengatakan, "Ya Allah, turunkan hujan, ya Allah," Allah turunkan hujan buat dia. "Ya Allah, jangan terjadi, jangan terjadi banjir ini, ya Allah." Ada orang-orang yang kalau dia ngomong seperti itu, dia minta dengan nama Allah, penuh dengan husnudzan sama Allah, dikabulkan sama Allah 'Azza wa Jalla.
Ada satu manusia, subhanallah,
النَّاسُ، أَلْفٌ مِنْهُمْ كَوَاحِدٍ
Ada manusia yang jumlahnya seribu orang, dibandingkan satu orang, seribu kayak satu orang. Tapi ada satu orang yang sama dengan seribu orang. Bukan karena pakaiannya, bukan karena hartanya. Laa ( لاَ ), tapi karena sesuatu: keimanan yang ada pada dirinya.
Maka banyak orang-orang yang dikenal oleh media, sekarang ini mungkin orang menilai orang lain dari followers-nya. Youtuber umpamanya, ooh ini followers-nya sudah sekian juta, dua juta, 20 juta, 17, entahlah berapa followers dia. Akan dikatakan, kok ini orang banyak yang suka sama dia, ini orang banyak yang menyukai dirinya. Subhanallah.
Ada orang-orang yang tidak pernah meletakkan keningnya di muka bumi ini; shalat enggak pernah, dia dikenal oleh manusia, dan dia tidak pernah dikenal amalannya di langit Allah 'Azza wa Jalla. Maka penilaian orang itu, ingat, tidak dengan penampilannya.
Uwais Al-Qarni, yang kata Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam sayyidul tabi'in,
❲ يَأْتِيْكُمْ أَوَيْسُ الْقَرْنِيُّ ❳
"Akan datang kepada kalian Uwais Al-Qarni" dari tentara-tentara atau jamaah haji yang datang dari Yaman nanti.
Disebutkan sifatnya sama Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam. Dia dulu penyakitan, seluruh tubuhnya penuh dengan penyakit putih itu, yang kulitnya rusak. Kemudian Allah sembuhkan. Tinggal satu dirham di perut dia agar dia ingat sama nikmat Allah 'Azza wa Jalla. Dia punya ibu yang sudah tua, dia berbakti sama ibunya sampai meninggal dunia ibunya rahimahallah, dan dia belum sempat menjadi sahabat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.
Setiap ada pasukan dari Yaman atau jamaah dari Yaman, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu bertanya,
أَفِيكُمْ أُوَيْسُ؟
"Apakah di antara kalian ada Uwais?"
Enggak ada! Orang-orang sampai bingung. Ya Amirul Mukminin, engkau itu cari Uwais yang mana? Dia itu orang biasa, bukan orang yang memiliki kedudukan, memiliki kekayaan, memiliki jabatan. Dia orang biasa!
Makanya hati-hati, kalau ada yang mengatakan, Ooh, kalau Ustadz itu, insyaaAllah gampang masuk surganya; orang kaya itu gampang masuk surganya, karena suka membantu orang umpamanya, memberangkatkan jamaah haji. Subhanallah, enggak!
Kita memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga. Orang-orang biasa pun, memiliki kesempatan yang sama dengan orang-orang yang mungkin secara jabatan dan kedudukan lebih kaya. Karena bisa jadi kedudukan dan jabatan itu membuat dia terlupa dengan kewajiban-kewajibannya sebagai hamba Allah 'Azza wa Jalla.
Sampai suatu hari, datang Uwais. Betul orangnya biasa secara penampilannya. Tapi itulah ada hamba-hamba Allah, yang kalau bersumpah minta sama Allah 'Azza wa Jalla, dia mengatakan "Jangan sampai terjadi ini.."
Pernah ada seorang di Masjid Nabawi kalau enggak salah, budak dia. Budak yang bekerja sama majikannya, mungkin juga sudah dibebaskan sama majikannya. Pada suatu hari dia masuk ke Masjid Nabawi, dia shalat di sebuah tiang di masjid itu, lalu dia mengatakan, "Ya Allah, hamba-hamba-Mu ya Allah! Mereka kesusahan dan kesulitan, mereka harus dapat hujan dari Engkau, ya Allah." Itu ada orang yang dengar orang itu ngomong. Langsung Allah turunkan hujan. Bukan karena dia pakai dasi, pakai baju yang perlente, laa!
❲ مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ ❳
Ditolak. Datang ditolak. "Mau ngapain?" "Dari mana?!" Tapi kalau minta sama Allah 'Azza wa Jalla, subhanallah. Dan ada sahabat-sahabat Nabi yang seperti itu.
Disebutkan tentang pamannya Anas bin Malik (Anas bin Nadzr), dia punya saudari yang namanya Rubayyi'. Rubayyi' ini pernah ribut sama salah satu perempuan Anshar, mereka mungkin berantem ya. Kemudian giginya gadis Anshar ini patah, gigi depannya. Maka abangnya tanya, dia mengatakan,
يَا رَسُولَ اللهِ! تُكْسَرُ ثَنِيَّةُ الرُّبَيِّعِ؟
Apakah akan dipecahin giginya Rubayyi' ini?
Apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam?
قَالَ : ❲ نَعَمْ ، كِتَابُ اللهِ الْقِصَاصُ السِنُّ بِالسِّنِّ ❳
Kata Nabi, "Iya, hukum dalam Kitabullah itu qishas." Sama hukumannya, gigi dengan gigi.
Lalu apa kata kakaknya, kata Anas bin Nadzr? Dia mengatakan,
وَاللهِ لَا تُكْسَرُ ثَنِيَّةَ الرُّبَيِّعْ!
Demi Allah, enggak! Giginya Rubayyi' enggak boleh dipatahin.
Dia bukan menentang hukum Allah 'Azza wa Jalla, enggak, tapi dia yakin, enggak akan dihancurin giginya Rubayyi'. Dan subhanallah, keluarga gadis yang giginya dipatahin sama Rubayyi' itu, akhirnya mereka memaafkan. Yang awalnya minta qishas, pada akhirnya mereka ridha untuk tidak ada qishas.
Ini contoh orang-orang, subhanallah Jamaah, ini orang taat sama Allah, patuh sama Allah.
Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menjelaskan,
❲ طُوْبَى بِرَجُلٍ آخِذٍ بِعَنَانِ فَرَسِهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ❳
Kebahagiaan, kenikmatan yang agung, surga buat seorang hamba yang dia pegang tali kendali kudanya
❲ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ❳
di jalan Allah 'Azza wa Jalla.
❲ أَشْعَثَ رَأْسُهُ ❳
Rambutnya kumal, pakaiannya penuh dengan debu.
❲ إِنْ كَانَ فِي السَّاقَةِ كَانَ فِي السَّاقَةِ ، وَإِنْ كَانَ فِي الْحِرَاسَةِ كَانَ فِي الْحِرَاسَةِ ❳
Ini orang, di mana pun ditugaskan dia laksanakan. Di tarok di bagian depan, dia akan mati duluan, ya sudah dia di sana. Di bagian belakang atau bagian penjagaan, dia laksanakan.
❲ إِنِ اسْتَأْذَنَ لَمْ يُأْذَنْ ❳
Kalau orang ini minta izin kepada bosnya, kepada komandannya, enggak dikasih izin. Kalau enggak memberikan bantuan buat orang lain, buat temannya, dia enggak diterima permohonan dia.
Tapi orang-orang seperti ini kalau minta sama Allah 'Azza wa Jalla, Allah kabulkan. Wallahi, subhanallah, Jamaah. Dia tidak minta dunia, enggak, karena dia tahu hakikat dunia ini. Dia bukan orang yang sombong, karena dia tahu dia adalah hamba Allah 'Azza wa Jalla.
Maka ada orang-orang yang subhanallah Jamaah, yang kita perlu ber-husnudzan dan kita tidak lagi memakai kacamata dunia untuk mengukur orang lain.
Cintailah orang-orang yang miskin, sayangilah mereka, perhatikan mereka, husnudzan sama mereka. Jangan pernah meremehkan mereka. Bisa jadi karena merekalah yang doanya dikabulkan oleh Allah 'Azza wa Jalla, urusan kita dimudahkan.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment