📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-620
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA, 06 Rabi'ul Awwal 1446 H / 10 September 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/16GJoYz17D3wThusv8IwN0PiLkigjTUaV/view?usp=sharingAudio ke-357: Bab 32 Keutamaan Kaum Muslimin yang Lemah, Orang Fakir, dan Orang yang tidak Populer ~ Pembahasan Surah Al-Kahfi Ayat 28
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan kajian kita tentang:
[ بَابُ فَضْلِ ضَعَفَةِ الْمُسْلِمِينَ وَالْفُقَرَاءِ وَالْخَامِلِينَ ]
(baabu fadhli dha-'afatil-muslimiina wal-fuqaraa-i wal-khaamiliina)
Keutamaan kaum lemah, kaum fakir, dan satu lagi al-khamil, orang yang tidak populer, orang yang tidak dikenal.
Na'am, silakan.
{ وَاصْبِرْ نَـفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجۡهَهُۥۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْ ۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلۡبَهُۥ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطًا ۞ }
"Dan bersabarlah kamu (Muhammad) bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."(QS. Al-Kahfi: 28)
Jamaah rahimakumullah.
Subhanallah ya, ada Bab keutamaan kaum lemah dan kaum fakir dari kalangan kaum muslimin. Di bahasa Arabnya itu,
بَابُ فَضْلِ ضَعَفَةِ الْمُسْلِمِينَ وَالْفُقَرَاءِ وَالْخَامِلِينَ
Keutamaan kaum lemah, kaum fakir, dan satu lagi al-khamil, orang yang tidak populer, orang yang tidak dikenal.
Orang itu kan ingin kaya, ingin kuat, ingin populer. Itu manusia tuh. Tapi ternyata ada orang-orang yang enggak populer, enggak ada yang kenal sama itu orang. Kemudian, lemah dari sisi fisiknya, dari sisi ekonominya. Miskin dia. Dia kadang kala datang ke sebuah acara juga tidak dihargai, tidak dihormati.
Al-Imam An-Nawawi ketika menyebutkan bab ini, sejatinya bab ini pelajaran buat orang-orang kaya dan hiburan buat orang-orang yang lemah. Jadi, pelajaran buat yang kaya dan hiburan buat yang lemah.
Ada orang yang Allah takdirkan lemah di fisiknya, lemah di akalnya; ada yang lemah dari sisi harta, dari sisi kedudukan dan jabatan dia enggak punya, apa saja kelemahan yang dipandang oleh manusia. Dan orang itu bisa jadi Allah jadikan lemah di satu sisi, tapi dia kuat di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah mencintainya, Allah memuliakannya, bahkan Allah menjadikan dia di dalam kedudukan yang tinggi, dan itu yang terpenting.
Berapa banyak orang yang kaya di dunia, miskin di akhirat. Berapa banyak orang yang populer di dunia, dia enggak dikenal oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di majalah-majalah, di koran-koran, di instagram, di YouTube, di media sosial lainnya, ini orang menjadi orang yang paling terkenal. Tapi di sisi Allah, mungkin saja Allah tidak mengenal dia, malaikat-malaikat tidak mengenal dia.
Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam untuk bertahan hidup bersama,
{ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ }
dengan orang-orang yang kerjanya berdoa, memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla di pagi hari dan petang.
Apa sih yang mereka inginkan?
{ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ }
Mereka ingin keridhaan Allah, mereka ingin wajah Allah 'Azza wa Jalla.
Kita biasanya enggak suka berteman dengan orang yang lemah, karena kita berpikir, Apa sih manfaatnya ana berteman dengan dia? Kita ingin memiliki sohib-sohib yang kuat, yang memiliki jabatan dan kedudukan, yang bisa bantuin kita kalau susah. Na'am, sebagian manusia seperti itu. Maka Allah perintahkan kepada nabi-Nya untuk tidak seperti itu.
Sebab turunnya ayat ini, walaupun berkaitan dengan orang-orang miskin, tapi sejatinya yang terpenting adalah hendaklah kita senantiasa bersama orang-orang yang tidak berhenti berdoa pagi dan petang. Kalau ada orang kaya yang seperti itu, masyaaAllah.
Tapi biasanya, orang kalau miskin itu doanya enggak berhenti. Kenapa ada sebagian orang yang berhenti doanya? Karena dia berpikir untuk makan satu tahun ada harta dia, dia memiliki segala-galanya. Ketika anaknya sakit, anaknya mau sekolah, semua biaya itu ada. Tapi orang miskin, enggak tahu dia sore makan apa, besok makan apa, enggak tahu! Sehingga orang ini benar-benar berdoa pagi dan petang, memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla.
{ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ }
Kemudian Allah sebutkan, "Jangan sampai kedua matamu berpaling dari mereka."
Kenapa?
Ketika orang itu lupa dengan orang-orang miskin, pandangan matanya kepada orang-orang kaya, biasanya dia sulit untuk bersyukur. Orang-orang miskin ini, orang-orang lemah, menjadi pemicu kita, motor yang menggerakkan, motivator agar kita bersyukur kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Kalau berpaling dari mereka, biasanya cari orang-orang kaya. Ngapain engkau melihat mereka?!
{ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا }
Ingin sedikit kenikmatan dunia, perhiasan dunia.
Jamaah rahimakumullah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kadang kala tatkala Beliau melihat sesuatu yang menakjubkan dari dunia ini; umpamanya ana lagi naik mobil, melihat di sebelah ana ada mobil yang mahal, yang bagus, yang harganya milyaran. Biasanya manusia kalau memandang seperti itu, dia ingin memilikinya, ingin seperti itu. Dalam bayangan dia, ini orang yang sangat beruntung karena memiliki semua itu.
Subhanallah!
Nabi tatkala melihat itu, biasanya Beliau berkata,
[ اللَّهُمَّ إِنَّ الْعَيْشَ عَيْشُ الْآخِرَةِ ]
Beliau mengatakan, "Ya Allah, sesungguhnya hidup yang sebenarnya adalah hidup akhirat."
Ini hiburan buat kita. Kalau enggak, kita tidak akan pernah selesai mengikuti nafsu kita. Nabi menghibur dirinya mengatakan,
[ اللَّهُمَّ إِنَّ الْعَيْشَ عَيْشُ الْآخِرَةِ ]
Kehidupan yang sebenarnya, kehidupan akhirat.
Kalau engkau kaya di dunia, populer di dunia, tapi di akhirat ada orang-orang yang bangkrut; dia punya banyak amal saleh, tapi dia dibangkitkan dari kuburnya enggak bawa apa-apa. Apa sih yang dia bawa? Maka di sini ada keutamaan buat mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala benar-benar sayang sama Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, dan Beliau sayang dengan umat Nabi Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Kita diperintahkan untuk mencontoh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Semua perhiasan dunia ini, apa kata Allah?
{ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ }
"Untuk menguji mereka."
Di surat Thaha ayat 131-132:
{ وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۞ وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ ۞ }
"Dan janganlah engkau tunjukkan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Rabbmu lebih baik dan lebih kekal. Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Thaha: 131-132)
Barakallahu fiik.
Jamaah rahimakumullah.
Subhanallah. Allah mengarahkan nabi-Nya untuk tidak memanjangkan matanya, memandang, memperhatikan orang-orang yang "Kami berikan kenikmatan" dari zahrah. Zahrah itu "bunga" artinya.
{ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا }
Bunga itu indah; warnanya, bentuknya. Terkadang ada aromanya yang wangi yang membuat orang ingin melihat.
Orang itu kadang kala berangkat wisata melihat bunga. Ada taman bunga. Kalau di Eropa, di Turki juga mungkin ada wisata bunga tulip. Mereka berangkat untuk melihat bunga. Mereka terpedaya dengan keindahannya, dengan warna-warnanya yang beragam, dengan aromanya yang begitu menyejukkan hati ketika dihirup.
Tapi manusia lupa, bahwa bunga itu tidak awet. Itu orang yang melihat bunga tulip di Belanda umpamanya, kapan mereka harus berangkat? Mereka berangkat tatkala bunga itu merekah. Mereka datang semua, lalu mereka pulang. Padahal ketika mereka pulang, bunga ini lambat laun jadi layu dan hilang.
Maka Allah sebutkan,
{ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ }
Itu bunga kehidupan dunia untuk menguji mereka, dan rezeki Rabbmu itu lebih baik dan lebih abadi.
Maka jangan terperdaya!
Lalu Allah perintahkan keluargamu untuk shalat, sabar. Kami enggak minta rezeki kepadamu. Allah enggak perlu dengan ibadah kita, Allah enggak perlu dengan shalat kita.
{ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ }
"Kami yang kasih rezeki kepadamu."
{ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ }
"Dan akibat yang baik adalah untuk orang yang bertakwa."
Jadi di sini kita melihat bagaimana Allah Jalla Jalaluh memerintahkan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam untuk dekat dengan orang-orang fakir, untuk dekat dengan orang-orang miskin; cinta kepada mereka dan tidak menjadikan matanya melongok ke atas melihat orang-orang kaya, yang membuat orang lupa dengan hakikat kehidupan ini.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment