F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-340: Bab 28 ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah

Audio ke-340: Bab 28 ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-603
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 11 Shafar 1446 H / 16 Agustus 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1fhdhMIsjksCDmMY-dRzfKSx0zkPQ1Fqj/view?usp=sharing

💽 Audio ke-340: Bab 28 Menutup Aib Kaum Muslimin dan Larangan Menyebarluaskannya tanpa Suatu Kebutuhan ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

وَعَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ : ❲ كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ، ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهُ اللهُ عَلَيْهِ ، فَيَقُولُ : يَا فُلَانُ! عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا ، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْهُ ❳ . ❊ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia bercerita, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang yang menampak-nampakkannya. Dan sesungguhnya di antara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam, sementara Allah telah menutupinya, kemudian di waktu pagi dia berkata, 'Wahai Fulan, semalam aku telah melakukan ini dan itu.' Padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabb-nya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabb-nya dan di pagi harinya dia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah'."
(Muttafaqun 'alaih)
Ahibbaty fillah.
Ini sebuah hadits yang sangat mengancam orang-orang yang hidup di masa sekarang.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ ❳

Semua umatku itu akan mendapatkan ampunan, akan mendapatkan maaf, kecuali orang-orang yang berbuat dosa terang-terangan.

Dosa itu adalah sesuatu yang mengganjal di hati dan kita tidak ingin orang lain tahu. Seharusnya dosa seperti itu. Tapi ada manusia yang melakukan dosa tanpa merasa itu dosa. Enggak malu lagi dia berbuat dosa, terang-terangan dia berbuat dosa. Makanya termasuk orang yang halal untuk dighibahi, artinya enggak dosa kita ghibahi dia, adalah orang yang melakukan dosa terang-terangan. Minum di pinggir jalan, berzina dia rekam. Naudzubillahi min dzalik. Terang-terangan dia berbuat dosa. Bukannya dia tutupi, malah dia rekam perbuatan dosa dia.

Ada yang mengatakan, Oh.. itu untuk koleksi pribadi. Engkau letakkan dosamu di tanganmu. Bukankah seharusnya engkau tutupi dan berharap kepada Allah agar diampuni? Enggak! Malah dia koleksi perbuatan dosa-dosa dia.

Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam menjelaskan,

❲ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهَرَةِ ❳

Salah satu bentuk orang berbuat dosa terang-terangan adalah orang yang berbuat dosa di malam hari, kemudian di pagi harinya enggak ada orang yang tahu. Dosa itu antara dia sama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tapi pagi hari dia kumpul sama sohib-sohibnya, duduk di kantor, atau ngobrol di grup, dia cerita, Aku baru dapat pelacur, umurnya sekian, harganya sekian, wajahnya seperti ini, seperti itu, aku udah coba.

Naudzubillahi min dzalik. Semoga Allah menyelamatkan kita dari yang seperti itu.

Ini termasuk orang yang susah diampuni; ketika dia melakukan dosa terang-terangan, dia ceritakan kepada orang lain. Menceritakan ketaatan saja itu bisa riya, bagaimana menceritakan dosa?! Cerita itu sebagai bentuk kebanggaan.

Maka buat temen-temen yang sudah hijrah, dia punya dosa-dosa masa lalu yang tidak diketahui orang, ada dosa masa lalu dia yang ketahuan orang banyak. Orang pada tahu foto-foto dia, video-video dia, mungkin ketika dia maksiat. Ada di mana-mana. Maka tatkala dia bertaubat, dia tidak menceritakan, karena sudah ada memang. Dia pelaku itu dahulunya.

Tapi ada dosa-dosa yang tidak ada orang tahu, maka jangan diceritakan. Oh.. saya pada waktu muda pernah ini, saya pada waktu.. Jangan! Katakan, Ya.. dulu engkau mungkin orang yang enggak benar, sekarang engkau bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bentuk terang-terangan berbuat dosa, salah satu bentuk (adalah) kalau orang minum di pinggir jalan, berzina di pinggir jalan, memvideo perzinaan dia, kemudian disebarkan; selesai itu terang-terangan!

Ini ada bentuk terang-terangan yang sebagian orang menganggapnya enggak. Enggak dosa, padahal itu menjadi penutup pintu taubatnya. Ketika malam berzina, dia kumpul sama teman-temannya, lalu dia menceritakan apa yang telah dia kerjakan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ ❳

Di malam hari Allah tutupi dosanya, enggak ada yang tahu sama dosa dia, dia malah ceritakan kepada orang-orang lain.

❲ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سٍتْرَ اللهِ عَنْهُ ❳

Nih orang ini menyingkap tabir Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ditutupi nih sama Allah. Subhanallah ya.

Kalau kita lihat umpamanya nih, ini bendera, ada sesuatu yang tersembunyi di sini, enggak ada yang tahu. Tapi dia buka sendiri, dia ingin tunjukkan kepada orang.

Maka ahibbaty fillah, kalau engkau berbuat dosa, semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita dan kita selamat dari dosa, tolong jangan ceritakan kepada orang lain. Jangan berbangga dengan dosa itu, jangan di-screenshoot.

Kalau orang berbuat dosa, nonton sesuatu yang haram, dia tunjukkan kepada sohib-sohibnya, Eh.. liat-liat nih, liat nih, liat nih, ini liat nih!
Subhanallah. Engkau ingin kemaksiatan itu tersebar! Engkau berbuat dosa sendiri itu sudah besar, gimana ketika engkau menunjukkan orang kepada kemaksiatan?!

Dan hadits yang berkaitan dengan contoh, memberikan contoh keburukan yang sudah kita bahas, Barang siapa yang menunjukkan contoh buruk, maka bagi dia dosa dan dosa orang-orang yang mengikuti dia tanpa mengurangi dosa orang tersebut. Sebaliknya yang berbuat kebaikan, maka dia akan mendapatkan kebaikan atau pahala dari orang-orang yang melakukan kebaikan atas arahan dia.

Seorang muslim harus berhati-hati dalam bertindak. Jangan sampai kemudian dosa yang diharapkan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, akhirnya Allah tidak mengampuni gara-gara dia menyebarkan maksiat dia.

Barakallahu fiikum.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+