F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-144: Pembahasan tentang Redaksi Shalawat dan Waktu Membacanya

Audio ke-144: Pembahasan tentang Redaksi Shalawat dan Waktu Membacanya - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-177
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS, 09 Jumadil Awwal 1445 H / 23 November 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-144: Pembahasan tentang Redaksi Shalawat dan Waktu Membacanya

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِله وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.


Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Beliau di sini mengatakan,
[ الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ وَمَوْضِعُهَا وَصِيَغُهَا ]

Pembahasan tentang:
"Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam; di mana tempat membaca shalawat ini (kapan, maksudnya) dan bentuk-bentuk redaksinya dan macam-macam redaksinya"
Dan dikatakan,
وَكَانَ ﷺ يُصَلِّيَ عَلَى نَفْسِهِ فِي التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ وَغَيْرِهِ.
"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika shalat, Beliau bershalawat untuk dirinya sendiri baik di tasyahud awal ataupun di tasyahud yang lainnya."
وَسَنَّ ذَلِكَ لِأُمَّتِهِ،
"Dan Beliau menuntunkan hal tersebut untuk umatnya,"
حَيْثُ أَمَرَهُمْ بِالصَّلَاةِ عَلَيْهِ بَعْدَ السَّلَامِ عَلَيْهِ،
"dimana Beliau memerintahkan umatnya untuk bershalawat dan bersalam kepada Beliau di dalam shalat mereka,"
وَعَلَّمَهُمْ أَنْوَاعًا مِنْ صِيَغِ الصَّلَاةِ عَلَيْهِ ﷺ:
"dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah mengajarkan kepada umatnya berbagai macam redaksi shalawat untuknya."
Kemudian beliau di sini menyebutkan tujuh redaksi yang riwayatnya sahih.

1) Redaksi yang pertama:

[ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ؛ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ بَيْتِهِ ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ]

Allaahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa ahli baitihi, wa 'alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa shallaita 'alaa aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid. Wa baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali baitihi, wa 'alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa baarakta 'alaa aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid
Yang artinya, "Ya Allah, semoga Engkau bershalawat kepada Muhammad, kepada keluarga Beliau, kepada istri-istri Beliau, kepada keturunan-keturunan Beliau. Sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarganya. Sungguh Engkau adalah Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Agung."
[ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ]
"Dan semoga Engkau berkahi Muhammad"
[ وَعَلَى آلِ بَيْتِهِ ]
"Semoga Engkau berikan keberkahan kepada Muhammad dan kepada seluruh keluarganya"
[ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ]
"Dan kepada seluruh istri-istri Beliau dan keturunan-keturunan Beliau"
[ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ]
"Sebagaimana Engkau berikan keberkahan kepada keluarganya Nabi Ibrahim"
[ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ]
"Sungguh Engkau adalah Dzat yang Maha Terpuji dan Dzat yang Maha Agung."
Ini secara garis besar arti dari shalawat Ibrahimiyyah.

وَهٰذَا كَانَ يَدْعُوْ بِهِ هُوَ نَفْسُهُ ﷺ.
"Dan ini yang dahulu digunakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendoakan diri Beliau sendiri."
Thayyib. Redaksi yang berikutnya.
Audio ke-144: Pembahasan tentang Redaksi Shalawat dan Waktu Membacanya - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi

2) Redaksi yang kedua:

[ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ؛ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ؛ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ]

Allaahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa shallaita 'alaa ibraahiim, wa 'alaa aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid. Allaahumma baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarakta 'alaa ibraahiim, wa 'alaa aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid
Audio ke-144: Pembahasan tentang Redaksi Shalawat dan Waktu Membacanya - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
(Artinya: "Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.")
Ini redaksi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Kitab Sahih keduanya. Dan ini yang banyak dibaca oleh orang-orang di zaman ini karena lebih simpel dan lebih lengkap. Kata-katanya lebih seimbang.

3) Redaksi yang ketiga:

[ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ؛ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَ آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ]

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shallaita ‘ala Ibraahim wa aali Ibrahim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarakta ‘ala Ibrahim wa aali Ibrahimm innaka hamidun majiid
(Artinya: "Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.")
Hampir sama dengan redaksi yang kedua.

4) Redaksi yang keempat:

[ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ؛ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ؛ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، فِي الْعَالَمِينَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ]

Allaahumma shalli 'alaa muhammad, an-nabiyyil ummiyyi, wa 'alaa aali muhammad, kamaa shallaita 'alaa aali ibraahiim. Wa baarik 'alaa muhammad, an-nabiyyil ummiyyi, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarakta 'alaa aali ibraahiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid
(Artinya: "Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad Nabi yang ummi, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi, dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim. Atas sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.")
Ada tambahan [ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ ] An-nabiyyil ummiy, ada tambahan [ فِي الْعَالَمِينَ ] Fil ‘aalamiina.

5) Redaksi yang kelima:

[ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ ؛ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ]

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin ‘abdika wa rasuulika, kamaa shallaita ‘alaa aali ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammad ‘abdika wa rasuulika wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim
(Artinya: "Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim.")
Di sini ada tambahan [ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ ] abdika wa rasuulika.

6) Redaksi yang keenam:

Yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala dalam kitab Sifat Shalat Nabi ini,

[ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ؛ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ؛ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ]

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa shal laita ‘alaa aali ibraahiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa baarakta ‘ala aali ibraahiim innaka hamiidum majiid
(Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada istri-istri Beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.")

7) Redaksi yang terakhir

[ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ]

Allaahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, wa baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa shallaita wa baarakta alaa ibraahiim, wa aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid
(Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana engkau memberikan shalawat dan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarganya. Sungguh Engkau adalah Dzat yang Maha Terpuji dan Dzat yang Maha Agung.")
Coba kalau kita lihat redaksi-redaksi ini, hampir-hampir sama dan isi kandungannya juga hampir-hampir sama. Bacaan-bacaan yang seperti ini tidak boleh kita gabungkan karena saling mewakili. Dan tujuan para sahabat ketika meriwayatkan ini, sama. Mereka ingin meriwayatkan shalawat Ibrahimiyyah. Hanya saja redaksinya berbeda-beda, saling mewakili.

Maka dalam satu tasyahud, ketika kita selesai membaca tasyahud kemudian kita ingin membaca shalawat Ibrahimiyyah seperti ini, maka cukupkan dengan satu redaksi dan dibaca sekali, karena memang seperti itulah yang dituntunkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+