📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-439
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN, 06 Jumadil Awwal 1445 H / 20 November 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-206: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Surah Al-Hasyr Ayat 7
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Na'am. Kita akan masuk kepada bab yang selanjutnya. Ini bab yang sangat agung sekali, yaitu:
[ بَابُ الْأَمْرُ بِالْمُحَافَظَةِ عَلَى السُّنَّةِ وَآدَابِهَا ]
(Baabu Al-Amru bilmuhaafazhati 'ala sunnati wa adaabihaa) Bab perintah memelihara sunnah.
Kita berada di masa banyak orang kalau dikatakan, "Ini sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam..!" Oh.. kan cuma sunnah.
Al-Imam An-Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin sudah membuat sebuah Bab, judulnya [ بَابُ الْأَمْرُ بِالْمُحَافَظَةِ عَلَى السُّنَّةِ وَآدَابِهَا ] (Baabu Al-Amru bilmuhaafazhati 'ala sunnati wa adabihaa). Bab perintah memelihara sunnah ini, menjaga sunnah ini dan etika-etikanya. Bukan malah ditinggalkan.
Kalimat sunnah, kadang kala membuat orang menjadi kurang suka. Kajian sunnah, artinya kajian yang mengajak orang untuk menjaga sunnah yang diajarkan oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.
Apa yang disebut sunnah?
Sunnah itu adalah:
مَا أُضِيْفَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Yang disandarkan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,
مِنْ قَوْلٍ
baik itu ucapan Nabi,
أَوْ فِعْلٍ
atau itu perbuatan Nabi,
أَوْ تَقْرِيْرٍ
atau, ketetapan-ketetapan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.
Itu jadi sunnah yang seharusnya kita menjaganya. Bagaimana kita akan memelihara sunnah kalau kita enggak pernah tahu mana yang sunnah?!
Orang yang menjaga sunnah, maka insyaaAllah dia akan terhindar dari bid'ah. Kenapa? Karena dia tahu, ini loh Nabi yang amalkan, ini Nabi yang ngajarin.
Loh, ini kan baik..?!
Tunggu dulu..! Kalau bicara ini baik, semua orang punya standar kebaikan yang berbeda-beda. Bisa jadi standar kebaikan antum, beda sama punya ana. Yang jelek menurut antum bisa jadi itu baik buat ana.
Tapi kalau standar kebaikan itu sunnah, yang memang kita diperintahkan untuk mengikuti sunnah, maka insyaaAllah selesai urusannya.
{ مَّآ أَفَآءَ ٱللهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ ۦ مِنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ كَىْ لَا يَكُونَ دُولَةًۢ بَيْنَ ٱلْأَغْنِيَآءِ مِنكُمْ ۚ وَمَآ آتَاكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللهَ ۖ إِنَّ ٱللهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ }
"Apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta dan benda) yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya."(QS. Al-Hasyr: 7)
Subhanallah, Jamaah.
Ayat ini turun pada waktu peristiwa perang Bani Nadhir, di mana mereka kelompok orang-orang Yahudi, yang pada awalnya hidup di atas perdamaian bersama Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya, lalu mereka berkhianat. Akhirnya mereka diserang, dikepung kampung mereka, dan mereka akhirnya terusir dari kota Madinah karena pengkhianatan mereka. Akhirnya terjadi pembagian harta rampasan perang, tapi pada waktu itu tidak terjadi peperangan sehingga Allah yang membaginya.
Di akhir ayat ini Allah mengatakan, (akhir ayat ketujuh) Allah mengatakan,
{ وَمَآ آتَاكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ }
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah.
Baik itu urusan harta, perintah. Jangan bantah!
Kita saja dapat perintah dari atasan enggak pernah membantah.
"Hei.. kamu besok masuk jam 8, ya!"
Siap, pak. Seperti itu.
"Hei.. kamu besok jangan pulang dulu (biasanya pulang jam 3), kamu besok pulang jam 5, ana ada perlu, ya..!"
Siap!
Itu seorang pegawai yang mendapatkan gaji, senantiasa siap. Apalagi kalau kita melihat seorang yang dididik militer, seorang tentara, umpamanya, itu lebih tegas lagi mereka dalam menyikapi perintah atasannya.
Ana kadang kala bingung ya, mereka itu. Mereka bisa taat dan patuh kepada atasannya, bahkan dipanggil saja mereka sudah ngomong, "Siap!" Umpamanya, "Fulan..!" Siap! kata dia. Mau disuruh apa, "siap" dulu sudah. Tapi sebagian di antara mereka ketika azan dikumandangkan, enggak siap untuk datang ke rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena beda perintah. Itu perintah atasannya manusia, yang menurut dia bahaya kalau aku tidak taat kepadanya, akan menganggu jalur, ya prestasi dia mungkin, untuk mendapatkan jabatan yang lebih baik, sehingga dia taat dan patuh. Lupa kalau yang memiliki alam semesta ini Allah Jalla Jalaluh.
Di sini Allah memerintahkan kepada kita untuk menerima semua yang diberikan oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.
{ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ }
Dan apa yang dilarang olehnya (apa yang dilarang oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam), maka kalian tinggalkan.
Dan Allah tutup ayat ini dengan mengatakan,
{ وَٱتَّقُوا۟ ٱللهَ ۖ إِنَّ ٱللهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ }
Kalian bertakwalah kepada Allah, takutlah kepada Allah.
Kenapa?
{ إِنَّ ٱللهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ }
Allah itu sanksinya sangat keras.
Kalau mungkin kita tidak taat dengan aturan perusahaan, kita di-PHK, selesai. Cari kerjaan di tempat lain. Mungkin dengan di-PHK ternyata kita bisa dapat usaha sendiri yang lebih bagus penghasilannya daripada menjadi pegawai. Itu mungkin terjadi.
Tapi kalau Allah yang ditentang, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam yang dibantah, subhanallah. Azab yang teringan (paling ringan) di neraka itu, orang yang di kakinya dipasang sandal dari bara api atau sepatu dari bara api, otaknya mendidih. Itu yang paling ringan. Mau ke mana kita?!
Maka, jangan meremehkan sunnah! Perintah Nabi laksanakan.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment