Ringkasan Tata Cara Umrah


بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:

RINGKASAN TATA CARA UMRAH

1. Ihram

Apabila telah sampai di miqat, sebelum memulai ihram disunnahkan mandi dan membersihkan badannya. Bagi laki-laki disunnahkan memakai wewangian, namun bagi wanita tidak diperbolehkan memakainya kapanpun selama di luar rumah. Lalu berniat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah umrah, dan mengucapkan:

اللّهُمَّ لَبَّيْكَ عُمْرَةً

Mulai di sini sudah diharamkan baginya larangan-larangan ihram.

Lalu membaca talbiyah:

"لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ, لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ, إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ"
Hamba penuhi panggilan-Mu wahai Allah, hamba penuhi panggilan-Mu. Hamba penuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, hamba penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu

Ini terus dibaca sampai memasuki Masjidil Haram dan melihat Ka'bah. Saat masuk di Masjidil Haram, dahulukan kaki kanan, seraya mengucapkan doa masuk masjid :

"بِسْمِ اللهِ, وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ, أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, اللَّهُمَ افْتَحْ لِي أَبوَابَ رَحْمَتِكَ"
Dengan menyebut asma Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan Wajah-Nya Yang Mulia, dan kerajaan-Nya yang ada semenjak azali, dari setan yang terkutuk, Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu

Kemudian menuju ke arah Hajar Aswad untuk memulai Thawaf.

2. Thawaf

Selama thawaf, bagi laki-laki diharuskan idhtiba', yaitu menyarungkan kain ihram di atas pundak kiri, dan dibawah ketiak kanan, mulai awal thawaf sampai selesai. Thawaf dimulai di Hajar Aswad, usap dengan tangan kanan lalu cium jika memungkinkan, tidak berdesak-desakan atau menyakiti seseorang. Saat menciumnya mengucapkan: "Bismillahi Allahu Akbar". Apabila tidak mungkin, cukup mengusap dengan tangan kanan lalu tangan itu dicium. Atau cukup dengan memberi isyarat sekali dengan tangan kanan, seraya mengucapkan: "Allahu Akbar" tanpa diiringi dengan mencium tangan. Jadikan Ka'bah di sisi kiri, berjalan mengelilinginya sebanyak tujuh putaran. Satu putaran dihitung dari Hajar Aswad sampai Hajar Aswad lagi. Bila telah sampai di Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar Aswad), disunnahkan mengusapnya dengan membaca: "Bismillahi Allahu Akbar". Bila tidak mengusap tidak disunnahkan memberi isyarat, dan berjalan seperti biasa. Antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad membaca doa:

"رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungi kami dari siksa neraka".

Pada tiga putaran pertama dalam thawaf umrah dan thawaf qudum disunnahkan untuk raml, yaitu berlari-lari kecil dengan langkah kaki yang berdekatan.

Selama thawaf disunnahkan memperbanyak dzikir dan doa yang disukainya, tak ada doa tertentu yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat thawaf, kecuali yang dibaca diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad tadi.

Bila telah selesai tujuh putaran, akhirilah thawaf dengan mengusap atau mencium atau isyarat kepada Hajar Aswad (sesuai perincian di awal thawaf). Kemudian letakkan kain ihram dalam keadaan biasa (menutupi kedua pundak). Lalu menuju ke Maqam Ibrahim dengan membaca:

((وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى))
"Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat shalat"

Lakukan shalat dua rekaat di belakang Maqam Ibrahim dengan jarak agak dekat, bila tidak memungkinkan, agak ke belakang, bila tidak memungkinkan bisa shalat di daerah manapun selama di dalam Masjidil Haram. Adapun bacaannya setelah surat Al Fatihah pada rekaat pertama membaca Surat Al Kafirun dan pada rekaaat kedua membaca surat Al Ikhlas.

Setelah itu disunnahkan menuju ke sumur zam-zam untuk minum air zam-zam sepuas-puasnya, niatkanlah hajat yang diinginkan saat meminumnya, insya Allah akan dikabulkan Allah Ta'ala.

Kemudian kembali ke hajar aswad untuk kembali mencium atau mengusapnya sesuai dengan perincian dalam thawaf. Hal ini adalah sunnah, namun sudah banyak dilupakan orang.

3. Sa'i

Lalu berjalan ke bukit Shafa untuk melakukan Sa'i. Saat menaiki Shafa, membaca:


"إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ "
"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah".

Lalu berdiri di Shafa menghadap Ka'bah dengan mengangkat kedua tangan mengucapkan: "Alhamdulillah wallahu Akbar" tiga kali, juga ucapkan bacaan ini tiga kali :

"لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ".
"Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan milik-Nya segala puji dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja, Dia memenuhi janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan pasukan-pasukan (musuh-Nya) sendirian". 

Disela-sela mengulang bacaan ini berdo'a sesuai dengan keinginannya, lebih afdhol do'a diulang tiga kali.
Setelah itu turun dari bukit Shafa menuju ke bukit Marwah, seraya mengucapkan:

" أْبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِه "

"Aku memulai sebagaimana Allah memulai". 
(Bacaan ini diucapkan sekali pada saat ini saja).

Berjalanlah biasa sampai pada tempat isyarat lampu hijau pertanda disunnahkan lari-lari kecil di tempat itu sampai ke tanda lampu berikutnya. Lalu berjalan biasa lagi sampai ke Marwah. Ini dihitung sekali putaran. Sesampai di atas Marwah menghadap ke arah Ka'bah dan mengangkat kedua tangan seraya membaca dan berdoa seperti ketika di Shafa, lalu berjalan biasa ke arah Shafa. Pada tanda lampu hijau lakukan lari-lari kecil sampai tanda berikutnya. Bila sampai di Shafa lagi berarti telah mendapat dua putaran. Seperti ini dilakukan tujuh kali dan akan berakhir di Marwah. Selama Sa'i diperbolehkan membaca Al Qur'an, berdzikir atau berdoa apa yang mudah baginya, karena tak ada bacaan tertentu untuk setiap putaran dalam Sa'i.

4. Tahallul

Setelah Sa'i melakukan tahallul dengan mencukur rambut baik mencukur pendek atau gundul. Akan tetapi mencukur gundul lebih utama karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakan rahmat bagi yang mencukur gundul tiga kali sedang bagi yang mencukur pendek hanya sekali. Usahakan semua bagian rambut tercukur meskipun sedikit.

Dengan ini telah selesai amalan umrah dan tidak diharamkan lagi larangan-larangan ihram. Semoga Allah ta'ala berkenan menerima amalan kita dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba yang diridhoi-Nya. Amin.

5. Larangan-larangan Ihram

Mengambil rambut, memotong kuku, memakai wewangian, berburu binatang darat, memakai baju berjahit (khusus laki-laki), menutup kepala dengan penutup yang menempel ke kulit (khusus laki-laki), menutup muka (bagi wanita, kecuali bila di depan lelaki yang bukan mahram, tetap menutup muka), mengeluarkan air mani, melakukan akad nikah, bersetubuh dan memandang atau menyentuh lain jenis dengan syahwat, bertengkar dan melakukan kemaksiatan secara umum.

Wallahu Ta'ala A'lam.

Ditulis oleh Ust Ahmad Zainuddin
Sumber: http://dakwahsunnah.com/artikel/fiqhsunnah/138-ringkasan-tata-cara-umrah

Post a Comment for "Ringkasan Tata Cara Umrah"